Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Dana Murah Topang DPK Bank pada Agustus 2022

Penghimpunan dana pihak ketiga industri perbankan tercatat mencapai Rp7.345,7 triliun atau tumbuh 8,2 persen secara tahunan per Agustus 2022.
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan melanjutkan pertumbuhan positif secara tahunan pada Agustus 2022. Dana murah, yang terdiri atas giro dan tabungan menjadi penopang peningkatan tersebut.

Berdasarkan laporan Analisis Perkembangan Uang Beredar Agustus 2022, penghimpunan DPK tercatat mencapai Rp7.345,7 triliun atau tumbuh 8,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Adapun per Juli 2022, DPK perbankan meningkat 8,4 persen yoy.

Peningkatan DPK terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan giro dan tabungan (current account savings account/CASA). Giro tercatat mencapai Rp2.083,9 triliun atau tumbuh 17,7 persen secara tahunan, sementara tabungan meningkat 10,6 persen yoy atau sebesar Rp2.533,7 triliun.

Selain itu, simpanan berjangka atau deposito juga mengalami peningkatan meski tidak setinggi pertumbuhan dana murah. Pada Agustus 2022, bank sentral mencatat deposito tumbuh 0,1 persen secara tahunan, setelah sebelumnya terkontraksi 0,4 persen yoy pada Juli 2022.

Adapun kenaikan dana murah sejalan dengan komitmen sejumlah bank. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) berkomitmen untuk terus memacu dana murah sebagi tulang punggung DPK.  

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan dana murah akan terus didorong menjadi pertumbuhan DPK BRI. Hingga akhir Kuartal II/2022 CASA BRI telah meningkat sebesar 13,38 persen yoy.

Apabila dirinci, giro tercatat tumbuh 25,63 persen dan tabungan meningkat 8,32 persen. Saat ini, proporsi CASA perseroan mencapai 65,12 persen, meningkat signifikan dibandingkan dengan raihan pada periode yang sama tahun lalu yakni 59,56 persen.

“BRI akan terus meningkatkan porsi CASA ini sebagai bagian dari transformasi struktur liabilitas perseroan untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan, yakni melalui transaction based product and services di segmen wholesale, serta penguatan fitur dan transaksi keuangan melalui super apps BRImo,” kata Aestika kepada Bisnis, Senin (26/9/2022).

Sementara itu, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menuturkan bahwa pertumbuhan dana murah perseroan masih akan terjaga hingga akhir tahun seiring dengan inovasi digital yang dilakukan BCA.

Dia menambahkan dana murah BCA tercatat meningkat 17,3 persen secara tahunan atau sebesar Rp817,8 triliun per Juni 2022. Raihan dana murah dari emite bersandi saham BBCA ini berkontribusi hingga 81 persen dari total DPK.

Pertumbuhan CASA bahkan menjadi penopang utama pencapaian DPK BBCA, yang untuk pertama kalinya menyentuh angka Rp1.000 triliun. Per Juni 2022, total DPK perseroan bertumbuh 12,9 persen secara tahunan menjadi Rp1.011 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper