Henoch menambahkan pada 2023 banyak variabel yang menantang bagi industri perbankan. Kendati demikian, BTPN melihat masih ada mungkin beberapa sektor yang bisa memberikan kontribusi pertumbuhan, dan beberapa sektor cukup berat.
Henoch tidak menjelaskan lebih rinci sektor-sektor yang memberi kontribusi dan sektor yang diprediksi berjalan cukup berat.
“Beberapa segmen mungkin cukup lincah terhadap situasi makro yang cukup menantang pada 2023, tanpa menafikan mungkin juga ada berbagai sektor yang cukup berat atau mengalami penurunan sehingga kombinasi dari kedua itu yang akan menentukan besaran pertumbuhan bisnis perbankan pada 2023,” katanya.
Dia mengatakan BTPN tetap berusaha untuk bertumbuh dan saat ini perseroan terus memantau situasi atau variabel-variabel makro yang bisa menjadi penghambat atas pertumbuhan rencana bisnis pada 2023.
Sementara itu mengenai kondisi likuiditas, seiring dengan naikknya suku bunga acuan dan tingkat bunga penjaminan (TBP), Direktur BTPN Hana Tantani mengatakan likuiditas perseroan saat ini kuat.
Dengan kenaikkan suku bunga di pasar, perseroan terus melakukan pemantauan secara terus-menerus dan tentu saja akan mengkaji sesuai dengan kondisi pasar.
“Intinya supaya tetap kompetitif dan juga mendukung untuk pertumbuhan kredit kami ke depannya. Apakah sudah ada transmisi bunga simpanan? sudah, sedikit saja bulan lalu. dengan memperhitungkan kondisi di pasar dan juga kenaikan suku bunga BI-7days reverse repo rate,” kata Hana.
Dia mengatakan perseroan juga akan melakukan penyesuaian suku bunga kredit seiring dengan naiknya suku bunga acuan sebesar 50 bps.