Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asa Bank Pacu Kredit di Tengah Rendahnya Literasi Keuangan

Perbankan memacu penyaluran kredit dengan cara-cara yang unik agar pembiayaan yang mereka salurkan tidak macet.
Line Bank by Hana Bank/Istimewa
Line Bank by Hana Bank/Istimewa

Terpisah, Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) Tjandra Gunawan mengatakan bank aktif untuk melakukan edukasi literasi keuangan di berbagai wilayah di Indonesia untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. 

BNC telah mengunjungi beberapa kota, seperti Jakarta, Medan, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar untuk berinteraksi dengan berbagai kalangan masyarakat dan komunitas untuk memberikan pemaparan terkait literasi keuangan. 

“Dengan demikian masyarakat yang ingin menambah modal kerja dan/atau untuk memenuhi berbagai kebutuhan dapat lebih cermat dalam memilih Bank sebagai lembaga yang memberikan pinjaman yang aman dan terpercaya,” kata Tjandra kepada Bisnis, Minggu (3/10/2022).

Dia mengatakan BNC merupakan lembaga keuangan yang telah berdiri lebih dari 30 tahun, dan memiliki pengalaman yang cukup panjang dalam penyaluran kredit, khususnya pada sektor ritel. 

Pengalaman tersebut menjadikan BNC memiliki data base yang cukup besar untuk dapat dijadikan dasar pembuatan analisa dalam penerapan kriteria kredit. Data tersebut apabila dipadukan dengan sumber-sumber informasi dari pihak ketiga akan dapat memberikan gambaran lebih akurat terhadap calon debitur yang akan dibiayai.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) Akhmad Fazri mengatakan Bank Raya memanfaatkan big data untuk membangun credit scoring yang baik, sehingga penyaluran kredit menjadi lebih terukur dan tepat sasaran. 

"Kami juga membangun kolaborasi secara end-to-end dengan partner mulai dari pengajuan, pencairan, hingga proses collection di dalam platform digital," kata Akhmad. 

Pemanfaatan teknologi juga dilakukan oleh PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR). Mengandalkan Tunaiku, Amar Bank menyalurkan pinjaman mikro berbasis data dan teknologi, sehingga Amar Bank mampu menanggulangi hambatan dan nasabah dapat mengakses pinjaman dalam nominal kecil. 

Adapun literasi rendah adalah kondisi yang sedang terjadi saat ini. Perlahan tetapi pasti literasi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan terus meningkat. Regulator berupaya keras meningkatkan literasi masyarakat terhadap layanan keuangan. 

Secara paralel, pelaku usaha juga terus memacu penyaluran pembiayaan dengan cara-cara yang unik agar pembiayaan yang mereka salurkan tidak macet. Cara-cara tersebut diharapkan dapat membuat masyarakat makin bertanggung jawab untuk melunasi apa yang sudah disetujui telunjuk jari di aplikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper