Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menilik Peran Bank Syariah di Balik Misi Mulia UMKM

UMKM Syariah berupaya menggerakan perekonomian di akar rumput. Bantuan dari bank, bisa memperluas manfaat yang mereka berikan kepada masyarakat.
Karyawan melanyani nasabahyang melakukan transaksi di PT Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Barat, Kebon Jeruk, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis
Karyawan melanyani nasabahyang melakukan transaksi di PT Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Barat, Kebon Jeruk, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis

Selain Anshar, Fajri Gufran Zainal pemilik produsen busana muslimah, Maharrani, juga memiliki misi mulia yang sama. Ditemui di sebuah stan berukuran 3x4 meter dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022, Fajri bercerita panjang lebar mengenai bisnis busana muslimah yang dia besarkan bersama sang istri, Elsa Mahar Rani.

Pria kelahiran September 1987 itu mengatakan bahwa bisnis yang dia kembangkan sejak 2019, saat ini telah melibatkan lebih dari 50 mitra penjahit di kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.

Bisnis Maharrani yang dibesarkan secara kekeluargaan itu, awalnya hanya memiliki satu mitra penjahit, dengan omzet per bulan sekitar Rp3,5 juta.

Seiring dengan berjalannya waktu, bisnis Maharrani terus berkembang pesat hingga akhirnya pada awal 2020 penjualan baju muslimah terpukul pandemi, Maharrani hampir ‘mati’. Fajri bercerita pada saat susah tersebut omzetnya turun drastis dari yang awalnya hampir menyentuh Rp1 miliar, turun menjadi sekitar Rp100 juta-an.

Dalam kondisi genting itu. Fajri melakukan dua hal. Pertama, riset untuk mencari pasar potensial baru. Kedua, memastikan bahwa para mitra penjahit tetap dapat menjalankan kehidupan mereka seperti biasa, meski keadaan sedang susah.

“Saat itu saya memberikan bantuan kepada mitra, bukan uang tunai, tetapi sembako seperti beras, minyak dan telur. Dan meminta mereka datang kembali jika kurang,” kata Fajri.

Setelah 6 bulan dalam kondisi tersebut, perlahan tetapi pasti Maharrani mulai pulih, bahkan lebih pesat dibandingkan dengan sebelumnya. Maharrani dibanjiri - hingga sekarang - pesanan dari dari seluruh kota di Indonesia, termasuk Papua. Sebanyak 90 persen pemesanan didapat dari kanal digital.

Banyaknya pesanan yang datang kala itu, tutur Fajri, disebabkan keberhasilan riset yang dilakukan dan doa dari para mitra penjahit. Saat susah, Fajri meminta kepada para mitra jahit untuk terus berdoa kepada tuhan meminta pertolongan.

“Kita tidak pernah tahu doa siapa yang didengar, dan kami terus berdoa saat itu,” kata Fajri.

Saat ini busana muslimah Maharrani telah menyebar hingga ke Malaysia. Omzet yang dibukukan juga sudah sangat besar sekitar Rp3,5 miliar. Meski memiliki omset yang besar, Maharrani belum berencana meminjam uang di bank untuk ekspansi. Fajri masih ingin fokus menggunakan dana yang mereka miliki untuk tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper