Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Lampung membukan laba bersih sebesar Rp128 miliar per kuartal III/2022, kontraksi -0,82 persen secara tahunan atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan capaian tahun lalu, Rp129 miliar.
Bila dirinci, pendapatan bunga bank tumbuh 9,33 persen yoy menjadi Rp655,26 miliar. Kemudian beban bunga naik 0,68 persen yoy menjadi Rp279,9 miliar. Alhsil pendapatan bunga bersih BPD Lampung naik 16 persen yoy menjadi Rp375 miliar.
Kemudian, dari sisi pendapatan bunga bersih yang dibukukan perusahaan, tercatat sebesar Rp375 miliar, tumbuh 16 persen dibandingkan dengan bunga bersih yang pada periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp321 miliar.
Pada periode yang sama beban selain bunga bersih naik 34,98 persen yoy menjadi Rp209,79 miliar. Hal ini dipicu oleh pertumbuhan beban tenaga kerja dan beban lainnya, yang masing-masing naik 25,73 persen yoy dan 16,9 persen yoy.
Sementara itu, aset BPD Lampung tumbuh 14,48 persen yoy menjadi Rp11,80 triliun. Utamanya hal ini didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 6,47 persen yoy menjadi Rp6,03 triliun.
Adapun rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross bank sebesar 2,31 persen dan NPL net 1,10 persen.
Baca Juga
Laju pertumbuhan aset yang lebih kencang dibandingkan dengan kinerja bottom line perusahaan, membuat rasio profitabilitas bank menurun. Per September 2022, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) perusahaan turun 44 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 1,79 persen. Senada dengan hal tersebut, tingkat pengembalian modal (return on equity/ROE) bank turun 100 bps menjadi 14,51 persen.
Dari sisi penghimpunan dana, BPD Lampung meraup Rp10,13 triliun atau naik 26,23 persen yoy. Kinerja dana pihak ketiga (DPK) didorong oleh deposito yang naik 55,3 persen yoy menjadi Rp5,77 triliun.
Pertumbuhan DPK yang jauh di atas kredit, membuat likuiditas BPD Lampung melonggar. Per September 2022 rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) bank sebesar 59,52 persen, turun dibandingkan dengan posisi September 2021, yaitu 70,56 persen.