Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Aladin (BANK) Tambah 1,1 Juta Nasabah Berkat Alfamart (AMRT)

Bank Aladin (BANK) berhasli menambah 1,1 juta nasabah usai berkolaborasi dengan Alfamart (AMRT).
Karyawati menggunakan aplikasi mobile Bank Aladin di Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati menggunakan aplikasi mobile Bank Aladin di Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bank digital syariah, PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK), mencatatkan peningkatan nasabah secara signifikan dalam waktu kurang dari satu tahun.

Sejak aplikasi Bank Aladin diluncurkan di awal tahun 2022 hingga 30 September 2022, Bank Aladin berhasil meraih 1,1 juta nasabah atau registered user yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.

Sementara konsentrasi nasabah muncul di daerah dengan populasi muslim tertinggi di Indonesia, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten.

Pertumbuhan solid juga terjadi pada sisi penyaluran pembiayaan. Per 30 September 2022, Aladin yang dikenal dengan kode emiten BANK berhasil membukukan penyaluran pembiayaan sebesar Rp302,31 miliar.

Pendapatan operasional Aladin juga mengalami peningkatan menjadi Rp62,25 miliar atau naik 119,22 persen dibandingkan dengan kuartal III/2021. Dari sisi penghimpunan dana, Bank berhasil menghimpun dana lebih dari Rp500 miliar.

Presiden Direktur Aladin Dyota Marsudi mengatakan banyak batu loncatan yang telah Aladin capai pada 2022 ini, di antaranya peluncuran mobile app dan kemitraan dengan Alfamart.

“Selain meluncurkan mobile app, kami juga fokus dalam merealisasikan dan menjalankan eksekusi kemitraan dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. [AMRT] yang telah diumumkan di pertengahan tahun 2021. Salah satunya dengan merilis fitur tarik setor tunai atau yang lebih dikenal dengan nama Tarsetun," ungkap Dyota dalam keterangan resminya, Sabtu (29/10/2022).

Tarsetun merupakan salah satu digital proposition BANK untuk memperluas outreach Aladin melalui 17.500 outlet Alfamart. Nasabah dapat melakukan tarik setor secara cardless.

Dyota berharap fitur ini dapat mendekatkan masyarakat kepada akses layanan perbankan syariah dengan mudah.

“Melalui ekosistem Alfamart, Aladin juga sudah masuk ke produk pembiayaan. Produk pembiayaan ini kebetulan baru kita mulai sekitar pertengahan tahun dan terus tumbuh di kuartal tiga ini,” lanjut Dyota.

Mengenai pembiayaan, Dyota menjelaskan, mayoritas pembiayaan Aladin disalurkan kepada ekosistem Alfamart. Dia optimistis dengan pencapaian ini karena ini membuktikan sinergi dan kolaborasi kuat antara Aladin dan Alfamart.

Dalam rangka melebarkan inklusi keuangan di Indonesia, Aladin juga telah meluncurkan fitur andalannya yaitu tarik setor tunai melalui gerai Alfamart di seluruh Indonesia pada Juni 2022.

Fitur ini akan sangat membantu masyarakat memiliki akses ke layanan perbankan syariah dengan lebih mudah karena masyarakat dapat melakukan transaksi berupa penarikan maupun penyetoran uang tunai, baik dari dan ke rekening Aladin hanya dengan telepon genggam dan tanpa menggunakan kartu debit.

Selain itu, Aladin juga telah meluncurkan fitur penyaluran ZISWAF pada Mei 2022 lalu di mana nasabah dapat menyalurkan Qurban, Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf.

Bersama dengan peluncuran fitur bill payment, fitur-fitur ini memperkuat posisi Aladin sebagai bank syariah digital yang dekat dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat, mengajak nasabah saling berbagi, menebar kebaikan dengan mudah untuk disalurkan kepada berbagai lembaga resmi yang telah menjadi mitra Aladin.

Meskipun bisnisnya mulai menunjukkan catatan pertumbuhan yang baik, Aladin masih belum menghasilkan keuntungan pada kuartal III/2022 ini. Hal ini tentu wajar mengingat usia operasional Aladin yang masih sangat belia.

Sedangkan dalam rangka pemenuhan Modal Inti, saat ini Aladin masih dalam proses Penambahan Modal melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PMTHMETD”). Aladin telah mendapatkan restu dari pemegang saham independen sejak melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di bulan Juli 2022 lalu.

Sebelumnya, Aladin juga telah berhasil meraih lebih dari Rp1 triliun untuk Penambahan Modal melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) di semester I/2022.

Dengan pencapaian hingga kuartal III/2022 ini, Aladin berkomitmen memberikan solusi kepada nasabah dan masyarakat guna meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui penyediaan produk dan fitur perbankan yang menarik dengan mengedepankan prinsip syariah dan tata kelola yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper