Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) dan entitas anak membukukan laba Rp262,2 miliar hingga September 2022. Laba tersebut terkerek 14,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu bernilai Rp228,79 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan di keterbukaan informasi, dikutip pada Selasa (1/11/2022), perolehan laba Asuransi Tugu ditopang dari total pendapatan yang naik 10,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari semula Rp1,99 triliun menjadi Rp2,2 triliun.
Jika dirinci, premi bruto Asuransi Tugu Pratama Indonesia naik 10,4 persen yoy dari semula Rp4,28 triliun menjadi Rp4,72 triliun dalam sembilan bulan pertama 2022. Sementara itu, secara pendapatan premi neto tumbuh 7,1 persen yoy menjadi Rp2,03 triliun. Pendapatan investasi TUGU juga naik 9 persen yoy menjadi Rp254,02 miliar.
Kemudian dari sisi beban, klaim bruto terpantau naik tipis 0,04 persen yoy menjadi Rp1,59 triliun. Adapun, pada posisi yang sama tahun lalu, klaim bruto TUGU mencapai Rp1,58 triliun. Dari sana, total beban Asuransi Tugu Pratama beserta entitas naik 10,3 persen yoy menjadi Rp1,87 triliun pada 30 September 2022.
Selain itu, emiten asuransi yang mayoritas dipegang oleh PT Pertamina (Persero) sebesar 58,50 persen itu mengalami pertumbuhan tipis dari sisi aset. Total aset yang dimiliki TUGU naik 0,2 persen yoy menjadi Rp20,85 triliun pada kuartal III/2022. Kenaikan juga terjadi pada total investasi yang tumbuh 6,6 persen yoy menjadi Rp9,33 triliun.
Sementara itu, total liabilitas menyusut 2,8 persen yoy dari Rp12,13 triliun menjadi Rp11,78 triliun, sedangkan total ekuitas Asuransi Tugu Pratama naik 4,4 persen yoy menjadi Rp9,05 triliun.