Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwa BCA atau BCA Life membalikkan kinerja positif dengan perolehan laba setelah pajak sebesar Rp37,63 miliar dalam sembilan bulan pertama 2022. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kuartal III/2021, di mana kala itu BCA Life harus menanggung rugi senilai Rp105 juta.
Mengutip laporan keuangan perusahaan pada Sabtu (5/11/2022), perolehan laba BCA Life salah satunya ditopang oleh meningkatnya hasil investasi perusahaan sebesar 13,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp67,77 miliar pada kuartal III/2022. Sebagai gambaran, pada periode yang sama tahun lalu, BCA Life hanya mencatatkan hasil investasi sebesar Rp59,83 miliar.
Dengan demikian, jumlah pendapatan yang dimiliki BCA Life ikut terkerek 2,7 persen yoy, dari Rp987,68 miliar menjadi Rp1,01 triliun. Jika dibedah, pendapatan premi perusahaan tumbuh 2,7 persen yoy menjadi Rp1,08 triliun. Imbasnya, jumlah pendapatan premi neto BCA Life naik 2,1 persen dari Rp911,82 miliar menjadi Rp931,38 miliar.
Sepanjang sembilan bulan pertama ini pula BCA Life tercatat telah membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp494,6 miliar. Angka itu terpantau turun 16,3 persen yoy dari Rp591,25 miliar pada kuartal III/2021. Alhasil, jumlah beban klaim dan manfaat perusahaan menyusut 8,1 persen yoy dari Rp672,87 miliar menjadi Rp618,29 miliar.
Kemudian dari sisi aset, anak usaha BCA Group itu juga mengalami pertumbuhan sebesar 14,6 persen yoy. Hasilnya, aset milik BCA Life naik dari Rp1,92 triliun menjadi Rp2,19 triliun sampai dengan 30 September 2022.
Sementara itu, jumlah liabilitas BCA Life terpantau mencapai Rp1,64 triliun, naik 15,3 persen dibandingkan kuartal III/2021 yang bernilai Rp1,42 triliun. Pertumbuhan juga terjadi pada jumlah ekuitas yang naik 12,4 persen menjadi Rp554,86 miliar.
Baca Juga
Selanjutnya, sampai dengan kuartal III/2022, rasio pencapaian solvabilitas yang dimiliki BCA Life berada di posisi 338,82 persen, atau jauh di atas ketentuan POJK No. 71/POJK.05/2016 dengan tingkat solvabilitas minimum sebesar 120 persen.