Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank of India Indonesia Tbk. atau BOI (BSWD) menyetujui rencana penambahan modal dengan skema rights issue sebanyak-banyaknya 1,38 miliar saham.
Aksi penambahan modal guna memenuhi ketentuan modal inti minimum tersebut memiliki nilai nominal Rp200 per saham dengan harga pelaksanaan yang saat ini belum ditetapkan.
Akan tetapi, Direktur Utama Bank of India Indonesia Raharjo Satrio Unggul memperkirakan bahwa harga pelaksanaan rights issue akan dipatok sekitar Rp1.000 per saham, sehingga dana yang diraih perseroan mencapai Rp1,3 triliun.
“Dengan kinerja dan aset yang ada, [harga pelaksanaan] sekitar Rp1.000, sehingga nanti akan masuk dana sekitar Rp1,3 triliun dan itu untuk memenuhi kesehatan permodalan,” ujarnya, Selasa (15/11/2022).
Raharjo mengatakan dana yang diperoleh dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp3 triliun hingga akhir 2022. Adapun BSWD saat ini baru memenuhi modal inti Rp2,02 triliun per kuartal III/2022.
Sebelumnya, Bank of India Indonesia juga telah menjalankan aksi rights issue setelah mendapatkan persetujuan RUPSLB pada 16 Maret 2022 dan tanggal pernyataan efektif pada 19 Agustus 2022.
Baca Juga
Dana tersebut seluruhnya digunakan oleh perseroan untuk meningkatkan aset produktif, antara lain, peningkatan penyaluran kredit dan penempatan pada surat berharga pemerintah.
Setelah rights issue, manajemen menjelaskan bahwa Bank of India (BOI) sebagai pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali memiliki 76 persen atau sebesar 1,05 miliar saham dan memiliki hak untuk memperoleh 1,05 miliar HMETD.
BOI menyatakan memiliki dana sebesar Rp1 triliun untuk mengambil sebagian hak yang dimilikinya, yakni 1 miliar HMETD. Sisa HMETD sebanyak 55,48 juta tidak akan diambil dan dilaksanakan, serta tidak akan dialihkan oleh BOI kepada pihak lain.