Bisnis,com, JAKARTA - PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) bekerja sama dengan dengan PT Pasar Dana Pinjaman (Danamas), platform P2P lending berbasis teknologi di bawah Sinarmas Financial Services, untuk menyalurkan pinjaman modal usaha.
Kerja sama ini memungkinkan para pelaku usaha yang ada di ekosistem Danamas untuk mengakses pinjaman produktif lewat Bank Raya. Hal tersebut memberi peluang baru bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis dengan lebih baik.
Direktur Digital dan Operasional Bank Raya Bhimo Wikan Hantoro mengatakan kerja sama bertujuan agar para pelaku usaha memiliki resiliensi dalam pengembangan usahanya. Dia berharap lewat kolaborasi ini akan membuka lebih banyak peluang dan kesempatan bagi para pelaku usaha untuk bertumbuh.
“Upaya ini tentunya sejalan dengan aspirasi kami menjadi digital attacker BRI Group untuk mendukung kemajuan gig economy dan fintech di Indonesia,” kata Bhimo.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Danamas, Joyce Andries mengatakan kolaborasi Danamas dengan Bank Raya merupakan wujud nyata komitmen kami dalam memperluas akses pembiayaan, khususnya bagi para pelaku usaha produktif.
Saat ini Bank Raya telah menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai ekosistem fintech di Indonesia. Jumlah outstanding produk Pinang Connect telah mencapai lebih dari Rp283 miliar hingga September 2022.
Baca Juga
Sementara itu merujuk pada laporan keuangan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp32,47 miliar. Salah satunya didorong oleh penurunan impairment dari Rp2,29 triliun pada September 2021 menjadi Rp456 miliar pada kuartal III/2022.
Penurunan impairment tersebut membuat turut menurunkan beban operasional yang dipikul AGRO dari Rp2,5 triliun menjadi Rp407 miliar pada September 2022.
Bank Raya mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp514 miliar pada kuartal III/2022, turun 21,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp656 miliar. Pendapatan bunga tercatat sebesar Rp778 miliar, turun 39,59 persen yoy dan beban bunga sebesar Rp264 miliar, turun 58,22 persen yoy.