Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) membalikkan kerugian dengan meraup laba bersih sebesar Rp32,47 miliar pada kuartal III/2022 atau berbalik dari posisi rugi Rp1,83 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, dikutip Senin (31/10/2022), kemampuan bank digital anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI dalam mencetak laba tahun ini berasal dari susutnya beban operasional dari posisi Rp2,5 triliun pada September 2021 menjadi Rp407,76 miliar tahun ini.
Hal ini membuat bank digital bersandi saham AGRO tersebut mampu memperoleh laba operasional sebesar Rp106,38 miliar per akhir September 2022. Raihan ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kuartal III/2021 yang mencatatkan rugi operasional Rp1,85 triliun.
Meski demikian, pendapatan bunga AGRO menyusut 40 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp778,35 miliar, sementara beban bunga ikut turun 58 persen yoy menjadi Rp264,2 miliar. Alhasil, pendapatan bunga bersih (NII) mencapai Rp514,15 miliar atau turun 22 persen yoy.
Turunnya pendapatan bunga AGRO selaras dengan melemahnya penyaluran kredit yang disalurkan perseroan. Hingga kuartal III/2022, kredit yang diberikan perseroan mencapai Rp8,37 triliun atau menurun 42 persen yoy dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu.
Selain itu, aset perseroan juga menyusut 37 persen secara tahunan atau dari posisi Rp20,53 triliun pada kuartal III/2021 menjadi Rp12,98 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Baca Juga
Penyesuaian terhadap kredit dan aset turut membuat kualitas kredit bank membaik. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross yang berada di level 2,05 persen per September 2022, turun 256 basis poin secara tahunan.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) AGRO anjlok 43 persen secara tahunan menjadi Rp9,62 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh susutnya giro, tabungan dan deposito yang masing-masing sebesar 38 persen, 23 persen, serta 48 persen yoy.
Dana murah atau current account saving account (CASA) yang mencakup giro dan tabungan juga turun 30 persen secara tahunan menuju angka Rp3,33 triliun.
Secara rasio keuangan, rasio kecukupan modal minimum atau capital adequacy ratio (CAR) perseroan tercatat naik menjadi 27,33 persen per September 2022. Diikuti dengan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang naik dari 3,82 persen menjadi 4,71 persen.
Adapun Rasio pengembalian aset atau return on asset (ROA) dan rasio pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) masing-masing bercokol di level 1,06 persen dan 2,07 persen pada kuartal III/2022. Posisi ini naik dari tahun lalu yang mencatatkan minus.