Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) mengumumkan peningkatan layanan bisnis kesehatannya pada segmen korporasi. Melalui lini Garda Medika, perusahaan menyebutkan memperkuat layanan dalam Garda Mobile Medcare dengan menambah jangkauan kerjasama melalui E-appointment.
Setelah sebelumnya menggandeng PT Kimia Farma Tbk. (KAEF), terbaru asuransi umum dalam grup keuangan PT Astra International Tbk. (ASII) ini meresmikan kerjasama dengan kelompok rumah sakit Mitra Keluarga Group (MIKA).
L. Iwan Pranoto. Head of Communications and Customer Service Management Asuransi Astra menuturkan Mitra Keluarga menjadi rumah sakit pertama yang dapat melayani para pelanggan melalui E-appointment. Dia menyebutkan, selanjutnya perusahaan akan memperluas dengan rekanan rumah sakit lainnya.
“[Sejauh ini Mitra Keluarga Group] yang sistemnya sudah siap [untuk integrasi],” katanya kepada Bisnis, Selasa (22/11/2022).
Dia menyebutkan fitur E-appointment memberikan kemudahan bagi semua pelanggan Garda Medika untuk membuat janji dengan dokter rumah sakit ataupun pelayanan obat. Proses E-appointment juga cashless, di mana secara otomatis memotong limit benefit rawat jalan pelanggan. Sedangkan bagi pengguna yang limit benefit nya telah habis disediakan fitur pembayaran lain seperti transfer dan dompet digital.
Selain fitur E-appointment, Asuransi Astra telah menghadirkan E-claim hingga E-consultation dalam aplikasinya. “Garda Medika juga siap memfasilitasi rawat jalan maupun rawat inap dengan portal penjaminan Garda Medika Akses. Pelanggan Garda Medika dengan hanya menunjukkan e-card yang ada pada Garda Mobile Medcare dapat secara langsung menjalani proses rawat jalan dan rawat inap hingga penebusan obat secara cashless di lebih dari 3.000 jaringan provider rumah sakit dan klinik yang bersinergi dengan Garda Medika yang tersebar di Indonesia,” ulasnya.
Dari sisi kinerja, laporan keuangan hingga Q3/2022 yang dipublikasikan dalam situs perusahaan, Asuransi Astra tercatat membukukan premi bruto Rp3,76 triliun per September 2022, jumlah ini naik dari posisi Rp3,28 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Saat yang sama, beban underwriting naik menjadi Rp1,79 triliun dari sebelumnya Rp1,53 triliun. Dengan capaian ini, hasil underwriting Asuransi Astra naik dari Rp865,47 miliar menjadi Rp981,56 miliar.
Dalam periode yang sama, Asuransi Astra mencatatkan kenaikan hasil investasi menjadi Rp620,41 miliar dari sebelumnya Rp598,31 miliar. Setelah dikurangi beban usaha dan pajak dan pendapatan komprehensif lain, Asuransi Astra tercatat mengalami penurunan laba komprehensif menjadi Rp521,38 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp704,14 miliar. Penurunan ini disebabkan pada pos pendapatan komprehensif lain mengalami kenaikan kerugian menjadi Rp373,66 miliar dari sebelumnya Rp105,2 miliar.