Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Konversi, BRK Syariah Agresif Incar UMKM

Bank Riau Kepri setelah konversi Bank Riau Kepri Syariah hendak menata ulang portofolio pembiayaan dengan agresif mengincar segmen UMKM.
Direktur Utama BRK Syariah Andi Buchari memberikan pemaparan saat Media Visit PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda) ke kantor redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (22/11/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Direktur Utama BRK Syariah Andi Buchari memberikan pemaparan saat Media Visit PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda) ke kantor redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (22/11/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda) atau BRK Syariah hendak menata ulang portofolio pembiayaan. Bank pembangunan daerah (BPD) yang belum lama ini konversi dari bank umum menjadi bank umum syariah akan agresif mengincar segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Direktur Utama BRK Syariah Andi Buchari saat mengujungi Bisnis Indonesia, Selasa (22/11/2022), mengatakan bahwa saat ini pembiayaan bank didominasi oleh segmen konsumer atau 60 persen dari total penyaluran dana bank. Sementara itu UMKM berkontribusi sekitar 30 persen.

"Pertumbuhan pembiayaan konsumer itu sekarang kecil dan UMKM pertumbuhannya 20 persen [secara tahunan],” kata Andi.

Dengan demikian ke depan rasio kredit UMKM akan meningkat seiring dengan melambatnya pertumbuhan pembiayaan konsumer. 

Andi menjelaskan bahwa saat ini pembiayaan konsumer BRK Syariah pun tidak murni digunakan para aparatur sipil negara (ASN) untuk kegiatan konsumtif. Banyak di antaranya yang mengambil pinjaman untuk membeli aset produktif seperti perkebunan sawit.

"Karena perhitungannya lebih mudah dengan potong dari gaji bulanan, jadi masuknya ke konsumer," katanya. 

Dalam jangka panjang, harapan Andi, strategi atur ulang portofolio pembiayaan tersebut akan memuluskan jalan perusahaan untuk menjadi bank syariah berskala nasional. 

Andi mengungkapkan bahwa BRK Syariah saat ini menempati posisi ketiga bank syariah terbesar di Indonesia dari segi aset, setelah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) dan PT Bank Muamalat Tbk. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, aset BRK Syariah mencapai Rp29,66 triliun hingga akhir September 2022.

“Kami ingin menjadi bank nasional dan tidak hanya berkutat di Kepulauan Riau,” ujarnya,

Selain menata ulang portofolio, BRK Syariah juga akan fokus pada layanan digital untuk mengompensasi kebutuhan jaringan kantor. Perusahaan saat ini memiliki 174 jaringan kantor di Riau Kepri dan Jakarta.

"Kami akan memanfaatkan digitalisasi untuk melayani nasabah, seperti pembukaan rekening secara online melalui BRKS Mobile. Mudah-mudahan bisa dilakukan awal 2023," tutur Andi.

Adapun Bank Riau Kepri resmi mengubah diri menjadi BRK Syariah pada 25 Agustus 2022 dan diresmikan langsung oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Menara Dang Merdu Jalan Jenderal Sudirman Kota Pekanbaru. 

Wapres menyatakan bahwa peresmian tersebut bukanlah akhir dari perjalanan panjang dalam mendorong tumbuh kembangnya perekonomian syariah di Tanah Air. Peresmian ini justru menjadi awal bagi BRK Syariah untuk memulai perjalanan baru.

“Momentum peresmian Bank Riau Kepri Syariah ini bukanlah menandakan akhir dari perjalanan. Justru ini adalah awal dari kemudi syariah, yang diharapkan akan memacu laju semakin kencang, semakin terarah dan semakin berkah,” tutur Wapres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper