Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua Umum Perbanas: Perbankan Indonesia Masih Tumbuh Positif

Aset perbankan nasional sampai dengan Agustus 2022 masih sehat dan kuat dengan mencatatkan pertumbuhan 9,14 persen secara tahunan.
Ketua Umum Perbanas Kartika Wirjoatamodjo menilai kondisi perbankan nasional masih mapan. /bri.co.id
Ketua Umum Perbanas Kartika Wirjoatamodjo menilai kondisi perbankan nasional masih mapan. /bri.co.id

Bisnis.com, MANGGARAI BARAT —  Industri perbankan di Indonesia masih mampu mencatatkan kinerja yang positif di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan gejolak ekonomi global.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo saat memberikan keynote speech dalam 50th Asean Banking Council Meeting di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset perbankan nasional sampai dengan Agustus 2022 masih sehat dan kuat dengan mencatatkan pertumbuhan 9,14 persen year-on-year (yoy) dengan nilai aset Rp10,393 triliun yang didukung oleh 107 bank umum di Tanah Air.

Selain itu, katanya tingkat profitabilitas perbankan Indonesia relatif tinggi tercermin dari pencapaian peningkatan margin laba bersih dua digit mencapai hampir 47 persen secara tahunan dengan nilai Rp134,8 triliun per Agustus.

Selain itu, margin bunga atau net interest margin (NIM) di bank-bank besar di Indonesia lebih dari 5 persen, melebihi rata-rata industri yang sebesar 4,7 persen.

“Pertumbuhan NIM didukung oleh likuiditas perbankan yang memadai dan dana murah. Peningkatan pertumbuhan kredit bank menjadi double digit sebesar 10,6 persen yoy juga mengedepankan kehati-hatian dan ekspansi selektif untuk menjaga pertumbuhan kredit yang sehat,” katanya, Jumat (2/12/2022).

Menurutnya, sistem perbankan juga telah memupuk cadangan yang memadai untuk memitigasi risiko kredit, dan nonperforming loan (NPL) net tercatat relatif rendah atau sebesar 0,79 persen pada Agustus 2022.

Lebih rendah dari posisi yang sama tahun lalu sebesar 1,08 persen. Rasio kecukupan modal (CAR) industri perbankan yang mencapai 25,12 persen per Agustus 2022, dinilai cukup untuk menanggung risiko kredit.

Hal tersebut mencerminkan ketahanan sistem keuangan Indonesia, khususnya perbankan, yang cukup kuat. Perbankan di Indonesia juga terus beradaptasi dan berinovasi dalam merespons perubahan perilaku nasabah di masa pandemi Covid-19, menuntut layanan perbankan 24 jam yang cepat.

“Kami telah melihat berbagai inovasi yang muncul dari bank konvensional melalui solusi digitalnya, antara lain Super Apps Livin by Mandiri merupakan salah satu hasil nyata dari transformasi digital di sektor perbankan, yang menyediakan semua layanan keuangan lengkap dan ekosistem digital semua dalam genggaman Anda.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper