Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Integrasi Sistem Pembayaran Asean, Mungkinkah?

Asean Banking Council ke-50 menyetujui integrasi sistem pembayaran antarnegara.
Petugas mensosialisasikan penggunaan QRIS dengan aplikasi layanan uang elektronik LinkAja di sela-sela kick off Pekan QRIS Nasional 2020 di kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Senin (9/3/2020). Bisnis/Rachman
Petugas mensosialisasikan penggunaan QRIS dengan aplikasi layanan uang elektronik LinkAja di sela-sela kick off Pekan QRIS Nasional 2020 di kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Senin (9/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) bersama perwakilan 200 asosiasi Asean Bankers Association (ABA) menyoroti pentingnya integrasi dan keberlanjutan payment system (sistem pembayaran) yang mampu meningkatkan skala dan kapasitas di level Asean.

Dalam pertemuan 50th Asean Banking Council (ABC) Meeting yang berlangsung di Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut, sekitar 200 perwakilan asosiasi perbankan dari negara-negara Asean menyetujui dan secara lebih serius akan mengkaji demi melahirkan regulasi yang mendukung terjadinya integrasi sistem pembayaran di kawasan Asia Tenggara.

Menyikapi hal tersebut, Bank Indonesia menyambut baik inisiatif tersebut dan berkomitmen secara penuh dalam melahirkan konektivitas serta integritas pembayaran di kawasan Asean.

“Bank Indonesia menyambut baik inisiatif ini. Kami menilai positif karena jika terjadi integrasi dan masing-masing negara terkoneksi akan mudah dalam transaksi perbankan. Kalau hambatan ini ditiadakan akan mampu meningkatkan volume dan transaksi sistem pembayaran di skala Asean,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dikutip pada Jumat (2/11/2022).

Sementara itu, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia Amin Nurdin menjelaskan sejumlah hambatan yang mungkin saja terjadi. Salah satunya, perbedaan nilai tukar nominal atau kurs yang perlu menjadi perhatian.

"Tantangan yang mungkin akan dihadapi adalah, kesamaan platform, kurs (kesepakatan nilai) dan hambatan jaringan serta kepercayaan publik Asean terutama merchant-merchant yang bersangkutan," papar Amin kepada Bisnis pada (2/12/2022).

Amin melanjutkan, hambatan tersebut utamanya perlu menjadi perhatian utama.

"Meski yang saya pahami, country risk masing-masing negara Asean berbeda, tapi itu juga akan menjadi tantangan tersendiri," tambah Amin.

Di samping itu, Amin juga menyoroti keamanan siber antar-negara tersebut perlu secara matang mendapat perhatian. Satu solusinya adalah mengkaji semua poin-poin penting seperri pilihan sistem serta infrastruktur jaringan teknologi setiap negara.

Adapun saat ini integrasi sistem pembayaran telah dilakukan BI dengan beberapa negara melalui QRIS. Kode pembayaran QR tersebut dapat digunakan di Thailand.

Selanjutnya QRIS juga akan dapat digunakan di Malaysia, Singapura, dan Filipina. Ketiga negara tersebut segera menyusul Thailand dalam waktu dekat.

Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta menyampaikan bahwa kerja sama multilateral dengan keempat negara tersebut akan mendorong konektivitas sistem pembayaran secara lebih efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper