Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi MUFG di Akulaku Jadi Angin Segar Buy Now Pay Later

Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG) dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk investasi senilai US$200 juta di fintech Akulaku Inc.
Nasabah menyelesaikan transaksi menggunakan Akulaku PayLater di Jakarta, Senin (11/7/2022). /Bisnis-Suselo Jati
Nasabah menyelesaikan transaksi menggunakan Akulaku PayLater di Jakarta, Senin (11/7/2022). /Bisnis-Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pengamat menilai rencana penyuntikan modal yang dilakukan oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) ke Akulaku akan menjadi hal yang positif bagi kedua belah pihak. Di satu sisi, aksi korporasi ini pun disinyalir akan menjadi angin segar bagi buy now pay later (BNPL).

Ekonom dan Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira mengatakan, tren ke depan sepertinya buy now pay later yang akan menjadi pemain besar di dalam pinjaman online, juga sekaligus berbagai jenis pembayaran. Sekarang saja sudah menggeser untuk pembayaran kartu kredit di transaksi online sudah mulai bergeser ke BNPL.

“Jadi kalau akulaku dapat suntikan modal yang cukup besar juga dari MUFG itu juga akan meningkatkan ekspansi untuk pembiayaan di buy now pay later,” ujar Bhima kepada Bisnis, Kamis (15/12/2022).

Bhima menyampaikan bahwa buy now pay later saat ini sudah mulai menyentuh banyak sekali sektor-sektor misalnya warung ritel, toko klontong, dan travel agent, jadi tidak hanya terfokus pada platform e-commerce.

“Ke depan investasi ini harusnya membawa harapan yang positif dari perkembangan pembiayaan terutama segmen ritel, dan buy now pay later juga bisa didorong untuk pembiayaan ke segmen UKM, jadi akan banyak kreatifitas pembiayaan yang akan muncul dan itu perlu suntikan modal yang cukup besar,” ujar Bhima.

Sebagai informasi, di dalam ekosistem MUFG sudah ada Adira Finance, Bhima memandang bahwa Akulaku akan melengkapi ekossitem yang ada. Adira Finance yang memiliki bisnis inti pembiayaan kendaraan bermotor, dapat menjadi omnichannel bila ditambah dengan Akulaku.

“Sementara bagi MUFG, dengan rencana korporasi di Akulaku maka akan saling melengkapi ekosistem keuangannya, karena banyak perusahaan jasa keuangan termasuk pemain asing sekarang sedang melakukan perluasan ekosistem keuangan digital. Jadi semakin lengkap layanannya, apalagi bisa di dalam satu platform yang sama, tentu akan jadi hal yang menguntungkan dari sisi calon debitur,” ujar Bhima.

Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan di tengah perkembangan yang sangat cepat di industri digital, semua pelaku usaha yang ingin memenangkan persaingan pasti menyadari pentingnya membangun kolaborasi dan membentuk ekosistem digital. Mereka yang tidak membangun kolaborasi maka memiliki potensi untuk kalah bersaing dan tersingkir.

“Jadi rencana MUFG untuk berinvestasi di Akulaku saya kira dilatarbelakangi pemikiran tersebut dan sangat wajar, realistis. Masuknya MUFG akan memperkuat kedua pihak. Akulaku juga bisa lebih berkembang dengan support MUFG,” ujar Piter.

Piter menambahkan bahwa rencana investasi di Akulaku tersebut juga akan menguntunkan bagi Adira Finance, pasalnya akan memperkuat dalam sebuah ekosistem digital yang akan dibentuk nantinya.

“Rencana investasi ini sepertinya minim dampak negatif. Kalau pun ada saya kira sudah dimitigasi oleh MUFG. Kalau tidak, MUFG tidak akan memutuskan untuk masuk,” ujar Piter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper