Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Jadwal Pembayaran Bunga Obligasi Rp3 T, Ini Rencana Astra Sedaya Finance

Astra Sedaya Finance menyatakan akan lunasi bunga Obligasi Berkelanjutan V Tahap IV 2022 yang jatuh tempo besok (22/12/2022).
Tampilan situs www.acc.co.id yang dimiliki oleh PT Astra Sedaya Finance (ASF).
Tampilan situs www.acc.co.id yang dimiliki oleh PT Astra Sedaya Finance (ASF).

Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra Sedaya Finance (ASF) akan membayarkan dana bunga Obligasi Berkelanjutan V Tahap IV tahun 2022 seri A-B ke-3 yang akan dilakukan pada 22 Desember 2022 melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Obligasi yang akan dibayarkan oleh perusahaan memiliki kode efek ASDF05ACN4 dengan jumlah obligasi Rp1,1 triliun dan kode efek ASDF05BCN4 dengan jumlah obligasi Rp1,9 triliun, sehingga total obligasi mencapai Rp3 triliun.

Lebih lanjut, ASDF05ACN4 memiliki bunga gross obligasi sebesar Rp8,9 miliar, sedangkan ASDF05BCN4 mencapai Rp28 miliar, alhasil total mencapai Rp37 miliar. Masing-masing memiliki tingkat bunga 3,5 persen dan 5,7 persen.

“Untuk membayar obligasi tersebut, pembayaran kami tentu bersumber dari pembayaran konsumen kami dan dari dana internal kas. Intinya, kami memastikan memonitor jadwal pembayaran dan  kecukupan pendanaan untuk setiap kewajiban yang ada dengan baik,” ujar Direktur Astra Sedaya Finance Dharmawan Phie kepada Bisnis, Selasa (20/12/2022).

Usai pembayaran bunga obligasi tersebut, Dharmawan menyampaikan bahwa pada 2023 perusahaan berpotensi menerbitkan obligasi lagi, namun demikian untuk jumlah nya belum bisa disampaikan.

“Untuk pendanaan, tentu obligasi adalah salah satu sumber pendanaan kami, selain dari Perbankan.  Kami tentu menyiapkan  kebutuhan pendanaan ASF pada waktu dan jumlah nya. Penerbitan obligasi kami selanjutnya pada 2023,” ujar Dharmawan.

Di sisi lain, Astra Sedaya Finance memandang optimis terhadap bisnisnya pada 2023 meskipun ekonomi pada tahun depan berpotensi mengalami perlambatan. Dharmawan mengatakan bahwa setiap tahun akan selalu ada tantangan, tahun ini perusahaan sudah melihat produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) Indonesia tumbuh 5,72 persen sampai dengan kuartal III/2022.

Adapun tahun depan tentu berpotensi masih banyak tantangan lain, Dharmawan menyampaikan bahwa terdapat 2 hal yang cukup jelas dan sudah terlihat adalah tantangan inflasi dan kenaikan suku bunga, juga potensi perlambatan ekonomi global karena masih berlangsungnya pandemi ini dan masih berlangsungnya perang Rusia-Ukraina.

“Meskipun akan banyak tantangan yang dihadapi ke depan, Astra Sedaya Finance masih tetap cukup optimistik agar kami tetap dapat menjadi yang terdepan ditengah-tengah situasi yang setiap saat tentu dapat berubah,” ujar Dharmawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper