Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) alias BRI melakukan haknya dengan meninjeksi modal PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) berupa 1,9 miliar lembar saham. Pelaksanaan hak BRI ini dilakukan pada 19 Desember 2022.
"Tambahan modal kepada PT Bank Raya Indonesia Tbk dengan hak memesan efek terlebih dahulu melalui penawaran umum terbatas X Tahun 2022," jelas manajemen BBRI dikutip Kamis (22/12/2022).
Adapun, secara lebih rinci, BBRI menambah 1.988.686.436 (1,98 miliar) koleksi lembar saham AGRO. Dengan demikian, portofolio saham BBRI kian tambun menjadi 21.487.162.037 (21,4 miliar) lembar saham atau setara 85,72 persen.
Sebelumnya, dalam prospektus yang dibagikan, pada aksi korporasi tersebut AGRO menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,32 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga pelaksanaan senesar Rp500 per lembar.
Sehingga, Bank Rakyat Indonesia selaku pemegang saham utama melaksanakan seluruh haknya dengan proyeksi dana segar yang dikucurkan mencapai sekitar Rp1 triliun atau tepatnya Rp994.343.218.000 (Rp994,34 miliar).
"Transaksi dimaksudkan untuk memperkuat permodalan Bank Raya, terutama sebagai modal kerja dalam rangka penyaluran dana berbasis digital, serta mempertahankan kepemilikan saham Perseroan agar tidak terdilusi dengan melaksanakan seluruh HMETD milik Perseroan," jelas manajemen BRI.
Baca Juga
Hingga 21 Desember 2022, sisa jumlah HMETD Bank Raya tercatat sebesar 326.798.168 (326,7 juta) lembar saham. Nantinya, apabila saham rights issue tidak terserap seluruhnya, maka saham tersebut akan dialihkan kepada pemegang saham atau pemegang HMETD yang telah melaksanakan haknya.
"Jika Saham dalam PMHMETD X ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham porsi publik Perseroan lainnya atau pemegang bukti HMETD porsi publik yang berhak, maka sisa Saham Baru akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang HMETD lainnya yang telah melaksanakan haknya dan melakukan pemesanan saham baru tambahan sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD secara proporsional," jelas manajemen Bank Raya dalam prospektus.