Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Dua Segmen Kredit Potensial pada Tahun Politik

Pada 2023 Indonesia akan memasuki tahun politik. Perbankan dinilai akan menerima berkah dari dua segmen kunci.
Ilustrasi Bank/Istimewa
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia meyakini permintaan kredit bank masih tetap kuat menjelang tahun politik pada 2023. Sementara, sektor kredit yang dinilai potensial bagi perbankan pada tahun menjelang pemilu itu diantaranya ultramikro dan konsumsi.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan bahwa pada tahun politik penyaluran kredit perbankan akan tetap naik. Ini didorong salah satunya oleh kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"KUR [Kredit Usaha Rakyat] sebagai bagian program pemerintah juga menarik jelang tahun politik. Sektor ultramiko juga demikian," kata Amin kepada Bisnis pada Kamis (22/12/2022).

Sektor lainnya yang potensial menurutnya adalah kredit kepada sektor konsumsi, khususnya makanan dan minuman. Selain itu, sektor pertambangan dan perdagangan umum juga masih potensial.

Direktur PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) Fachmy Achmad juga sebelumnya mengatakan bahwa berkah tahun politik akan mulai dirasakan bank pada 2023. Kendati demikian bank juga masih mewaspadai dampak resesi global terhadap Indonesia.

"Kita lihat tahun depan ada election, saat itu yang paling banyak dibantu kan segmen paling bawah, termasuk ultramikro," ujarnya dalam acara media briefing BTPN Syariah.

Dia menjelaskan, saat pemilu akan banyak aktivitas kampanye yang juga mendongkrak produksi kelompok ultramikro, seperti garmen hingga makanan.

"Jadi kita optimis pada 2023 ini pertumbuhan bisnis jauh lebih baik lagi dibandingkan 2022, tapi dengan menjalankan prinsip kehati-hatian," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meyakini permintaan kredit masih tetap kuat pada 2023. Ia menuturkan bahwa Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) berkomitmen terus mendorong permintaan kredit, dengan tetap memerhatikan kondisi likuiditas di industri perbankan.

“Kawan-kawan perbankan tidak perlu khawatir, [likuiditas] akan kami pertahankan berlebih. Insentif akan kami lakukan sehingga pertumbuhan kredit adalah 10–12 persen tahun depan,” ujarnya dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper