Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Deposito Tambah Cuan, BI Sebut Bunga Simpanan Terus Naik

Kenaikan BI7DRR atau dikenal dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang naik agresif dalam 3 bulan terakhir, turut mengerek bunga deposito.
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Kenaikan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sejak Agustus 2022 hingga bulan membuat perbankan melakukan transmisi dan mengerek bunga pinjaman serta bunga pinjamannya. 

Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar pada November 2022, yang dirilis Bank Indonesia pada Jumat (23/12/2022), rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat 9,11 persen, meningkat 2 bps dibandingkan bulan sebelumnya.

Demikian pula suku bunga simpanan berjangka seperti deposto dan tabungan, produk investasi ini tercatat meningkat pada seluruh tenor. Untuk tenor 1 bulan naik jadi 3,70 persen, tenor 3 bulan naik jadi 3,77 persen, tenor 6 bulan naik jadi 3,88 persen, tenor 12 bulan naik jadi 4,36 persen, dan tenor 24 bulan naik jadi 4,91 persen pada November 2022.

Bandingkan dengan periode Oktober 2022, masing-masing suku bunga simpanan berjangka adalah 3,37 persen untuk tenor 1 bulan, 3,38 persen untuk tenor 3 bulan, 3,59 persen untuk tenor 6 bulan, 3,84 persen untuk tenor 12 bulan, dan 4,35 persen untuk tenor 24 bulan.

"Pada November 2022, suku bunga pinjaman dan simpanan mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya sejalan dengan peningkatan suku bunga acuan," demikian dalam laporan BI pada Jumat (23/12/2022).

Suku bunga deposito ini kemungkinan besar masih akan terus mendaki pada 2023 mendatang. Pasalnya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 21 – 22 Desember 2022 menghasilkan keputusan kenaikan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 5,50 persen. Besaran peningkatan itu juga terjadi pada suku bunga deposit facility yang menjadi 4,75 persen dan suku bunga lending facility 6,25 persen.Kenaikan suku bunga acuan itu menjadi yang kelima kalinya ditetapkan Bank Indonesia sejak Agustus 2022 secara beruntun hingga bulan ini.

Sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan, sejumlah bank telah menyiapkan strategi. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) misalnya mengkaji potensi penyesuaian suku bunga simpanan. Hal ini mempertimbangkan kondisi likuiditas pasar, struktur biaya dana, respons dari bank lain, serta dampak terhadap peningkatan suku bunga kredit.

“SBDK [Suku Bunga Dasar Kredit] Bank Mandiri akan mengikuti kondisi pasar dengan memerhatikan tingkat suku bunga acuan, kondisi likuiditas bank, dan tingkat kompetisi dengan bank-bank lain,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha kepada Bisnis, Kamis (22/12/2022).

Dikutip dari laman resmi perusahaan, Bank Mandiri menetapkan SBDK untuk kredit korporasi sebesar 8 persen efektif per tahun, kredit ritel mencapai 8,25 persen, kredit mikro sebesar 11,25 persen. Sementara itu, KPR dipatok 7,25 persen dan non-KPR sebesar 8,75 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper