Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) dan PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) kompak masuk zona merah pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (27/12/2022).
Penurunan harga saham kedua emiten bank itu terjadi setelah Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG) resmi mengumumkan investasi senilai US$200 juta atau sekitar Rp3,1 triliun di perusahaan teknologi finansial Akulaku Inc, Senin (26/12/2022).
Sebagaimana diketahui, MUFG merupakan pemegang saham pengendali Bank Danamon. Per 30 November 2022, perusahaan tercatat menguasai 92,47 persen saham BDMN dengan jumlah yang digenggam mencapai 9,04 miliar.
Sementara itu, Akulaku merupakan shareholders Bank Neo Commerce dengan kepemilikan 26,43 persen saham. Investasi MUFG ke Akulaku akan menempatkan kepemilikan tidak langsung MUFG atas BBYB sebesar 3,5 persen.
Pada perdagangan hari ini, saham BDMN mengalami koreksi tipis sebesar 0,36 persen menuju level Rp2.790 per unit saham. Total saham yang diperdagangkan mencapai sekitar 928.200 saham dengan nilai turnover Rp2,6 miliar.
Adapun, saham BBYB juga mengalami penurunan 0,76 persen ke posisi Rp650 per saham. Volume share saham mencapai 36,2 juta dengan nilai turnover sebesar Rp23,9 miliar.
Baca Juga
Terkait investasi MUFG ke Akulaku, manajemen MUFG menyampaikan bahwa investasi tersebut akan berkontribusi penuh pada fokus perusahaan dalam memenuhi kebutuhan keuangan di Indonesia, serta negara Asia lainnya.
“Bagi MUFG, yang menganggap Asia sebagai pasar rumah kedua, Indonesia sangat penting karena memiliki PDB terbesar di Asia Tenggara dan diharapkan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi di masa mendatang,” tulis keterangan resmi MUFG.
MUFG Bank melihat bahwa tingkat penetrasi layanan keuangan di Indonesia masih sangat rendah. Seiring dengan hal itu, layanan keuangan digital berbasis fintech yang memanfaatkan data dan teknologi kecerdasan artifisial (AI) semakin marak.
Oleh sebab itu, manajemen MUFG menyatakan investasi baru di Akulaku tersebut akan menyediakan sejumlah layanan keuangan seperti Buy Now Pay Later dan pinjaman tunai.
“MUFG selanjutnya akan berkontribusi pada pertumbuhan Asia dengan memanfaatkan digitalisasi untuk memperkuat platform perbankan komersial dari bank mitranya di Asia Tenggara sambil memenuhi kebutuhan keuangan yang berkembang di kawasan ini.”