Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) mengumumkan telah penuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Rabu (28/12/2022), BVIC melaporkan pemenuhan tersebut terjadi setelah realisasi transaksi divestasi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) digelar.
"Pada tanggal 23 Desember 2022, BVIC dan PT Victoria Investama Tbk (VICO) telah menyelesaikan pengalihan saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS) milik BVIC kepada VICO setelah memperoleh persetujuan dari OJK atas pengambilalihan BVIS oleh VICO pada tanggal 22 Desember 2022 (transaksi divestasi) yang memberikan dampak positif pada peningkatan modal inti Bank Victoria sebesar ± Rp360 miliar," jelas Caprie Ardira selaku Corporate Secretary BVIC dalam keterangan tertulisnya pada, Rabu (28/12/2022).
Untuk diketahui sebelumnya, hingga 30 September 2022, posisi modal inti BVIC tercatat sebesar Rp2,50 triliun. Selanjutnya pada Oktober 2022, BVIC juga sempat menerima setoran modal sebesar Rp200 miliar yang telah dicatatkan dalam modal inti BVIC pada November 2022.
"Sehingga berdasarkan Laporan Publikasi Bank Victoria posisi 30 September 2022 sebesar Rp2,503 Triliun ditambah dengan realisasi Transaksi Divestasi dan pencatatan Dana Setoran Modal, maka Modal Inti Bank Victoria melampaui Rp3 Triliun," tambah Caprie.
Kembali mengilas balik, harga pelaksanaan rights issue BVIC kali ini berada di level Rp150 per lembar. Dalam prospektus dituliskan bahwa BVIC menargetkan akan menyerap nilai emisi sebanyak-banyaknya Rp743.313.885.750 (Rp743,3 miliar). Lebih lanjut, PT Victoria Investama, Tbk. (VICO) selaku pemegang utama dan pengendali perseroan hanya akan menyerap sebagian HMETD yang menjadi haknya. Adapun Suzanna Tanojo dilaporkan bakal menyerap seluruh hak HMETD miliknya.
Baca Juga
"VICO menegaskan akan melaksanakan sebagian HMETD yang akan dimilikinya yaitu sebesar 1.466.666.666 (1,46 miliar) lembar saham. Selanjutnya, Suzanna Tanojo selaku Pemegang Saham Pengendali Terakhir (PSPT) Perseroan, menegaskan akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan dimikinya yaitu sebesar 658.569.628 (658,56 juta) lembar saham," jelas manajemen Bank Victoria pada prospektusnya, dikutip Minggu (25/12/2022).
Dengan demikian, BVIC mendapat suntikan dana segar sebesar Rp318.785.444.100 (Rp318,7 miliar) oleh sejumlah pemegang saham pengendali yang telah mengonfirmasi akan melaksanakan hak HMETD pada aksi korporasi kali ini.
Sementara manajemen menambahkan, apabila nantinya terdapat sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham lain, maka saham tersebut akan dialokasikan terlebih dahulu kepada pemegang saham yang melakukan pemesanan saham tambahan.
"Apabila masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD VII ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel. Tidak terdapat pembeli siaga dalam PMHMETD VII," jelas manajemen BVIC.