Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Rights Issue, Kepemilkan Salim di Bank Ina (BINA) Naik

Grup Salim sebagai pemegang saham pengendali (PSP) melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya di Bank Ina (BINA).
Gedung PT Bank Ina Perdana Tbk. /Istimewa
Gedung PT Bank Ina Perdana Tbk. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pemilik saham di atas 5 persen PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) dilaporkan terdilusi usai perseroan gelar aksi korporasi dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 296,85 juta (296.854.687) saham baru. Salah satunya, UOB Kay Hian Pte Ltd.

Dalam informasi yang dibagikan pada Bursa Efek Indonesia (BEI), kepemilikan saham UOB Kay Hian sebanyak 1.034.416.550 (1 miliar) saham terdilusi 56 basis poin menjadi 16,86 persen dari 17,42 persen pada laporan keuangan kuartal III/2022.

Selain itu, saham DBS Bank LTD S/A LTSL AS Trustee of NS Financial Fund juga terpantau mengalami dilusi sebesar 32 basis poin menjadi 9,67 persen dari 9,99 persen dengan jumlah kepemilikan saham sebesar 593.387.750 (593,4 juta) saham.

Adapun, dalam aksi korporasi yang digelar oleh Bank Ina, PT Indolife Pensiontama (PT IP), perusahaan di bawah bendera grup Salim, sebagai pemegang saham pengendali (PSP) melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya yakni sebesar 66.706.231 (66,7 juta) saham dengan nominal Rp270.160.235.550 (Rp270,1 miliar).

Alhasil, jumlah kepemilikan saham Indolife Pensiontama naik 37 basis poin menjadi 22,84 persen dari 22,47 pada persen pada September 2022.

Susunan pemegang saham PT Bank Ina Perdana Tbk. terbaru per 27 Desember 2022:

  • PT Indolife Pensiontama: 1.400.830.852 (22,84 persen)
  • PT Samudra Biru: 1.114.213.066 (18,16 persen)
  • UOB Kay Hian Pte Ltd: 1.034.416.550 (16,86 persen)
  • PT Gaya Hidup Masa Kini: 726.190.057 (11,84 persen)
  • DBS Bank LTD S/A LTSL AS Trustee of NS Financial Fund: 593.387.750 (9,67 persen)
  • PT Philadel Terra Lestari: 342.188.200 (5,58 persen)
  • Masyarakat (kepemilikan di bawah 5 persen: 923.490.190 (15,05 persen).

Dengan demikian, total jumlah saham beredar PT Bank Ina Perdana tercatat sebesar 6.134.716.665 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Untuk diketahui sebelumnya, Bank Ina Perdana mengumumkan telah memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu mengatakan bahwa Bank Ina sudah memenuhi ketentuan Peraturan OJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, yang mengatakan bank wajib memiliki modal inti minimum Rp3 triliun hingga 31 Desember 2022.

"Hari ini [29/12/2022] modal inti Bank Ina sudah memenuhi ketentuan OJK karena dana setoran modal hasil rights issue sudah dapat diperhitungkan sebagai modal inti," kata Daniel kepada Bisnis pada Kamis (29/12/2022).

Pemenuhan modal inti tersebut diraih perseroan usai menggelar rights issue pada 14-20 Desember 2022 dan  menyerap dana segar mencapai Rp 1,2 triliun. Untuk diketahui sebelumnya, berdasarkan laporan keuangan per kuartal III/2022, modal inti Bank Ina baru mencapai Rp2,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper