Bisnis.com, JAKARTA — Platform teknologi finansial pendanaan bersama (tekfin P2P lending) alias pinjaman online (pinjol) dalam konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII), PT Astra Welab Digital Arta (Maucash) melaporkan bisnis perusahaan ditopang oleh segmen kredit produktif dan konsumtif.
Direktur Marketing Maucash Indra Suryawan menyampaikan target penyaluran pinjaman Maucash pada 2022 sebesar Rp2 triliun. Sehari jelang pergantian tahun, perusahaan sudah membukukan pinjaman sekitar Rp1,8 triliun hingga Rp1,9 triliun. Dia optimistis, dengan model bisnis yang dijalankan, target dapat dirampungkan seiring pergantian tahun.
Dia memperinci segmen yang mendominasi dalam penyaluran pinjaman Maucash yakni kredit produktif dan konsumtif. Kondisi sepanjang 2022, kredit produktif mengalami pertumbuhan yang sangat baik, bahkan dominasinya terus membesar. Di satu sisi, pertumbuhan segmen konsumtif Maucash cukup terbatas seiring kecenderungan risiko yang lebih tinggi.
“Walaupun kami saat ini memiliki 2 segmen tersebut, kompoisisi nya juga masih cukup berimbang di dalam pertumbuhan bisnis Maucash,” ujar Indra kepada Bisnis, Jumat (30/12/2022).
Dia juga menyebutkan, salah satu faktor yang mempengaruhi penyaluran pinjaman di Maucash yakni kebijakan penurunan suku bunga dari sebelumnya 0,8 per hari menjadi 0,4 per hari.
“Ketika rate dibatasi [OJK dan menjadi] menurun maka pemberi pinjaman juga membatasi segmen mana yang akan diberikan pendanaan. Nah dampak dari pembatasan ini tentu saja segmen yang sebelumnya bisa di danai, ketika rate jual nya terbatas maka si lender nya gakmau, jadi dia minta untuk menghindari segmen-segmen tersebut. Sehingga ujung-ujung nya terdapat limitasi ketika Maucash memberikan pinjaman ke segmen tertentu,” ujar Indra.
Baca Juga
Indra menyampaikan tantangan bisnis untuk segmen B2B yakni pertumbuhan masih terbatas. Sedangkan dalam segmen pinjol ke masyarakat, terdapat kecenderungan peningkatan beban biaya maupun loss rate.
Indra menyampaikan perusahaan tengah menyiapkan sejumlah strategi bisnis pada 2023. Hal ini sebagai bagian dari langkah perusahaan untuk terus meningkatkan portofolio produktif di dalam portofolio yang Maucash miliki.
“Kami yakni dengan berbagai macam sentimen pada 2023 mendatang salah satunya resesi, kami merasa bahwa segmen produktif merupakan segmen yang bisa diandalkan untuk tahun depan. Jadi kami berinvestasi dan berfokus terhadap segala sumber yang kami miliki untuk perkuat di sana,” ujarnya.
Dia berharap pada 2023 nasabah memiliki kemampuan bayar meski ekonomi diramal lebih berat. Termasuk bisnis yang dimiliki oleh pelaku usaha tetap bisa jalan.