Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal Tahun 2023, Ada 11 Bank Kecil Telah Penuhi Modal Inti Rp3 Triliun

PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) menjadi emiten perbankan terbaru ang mengumumkan pemenuhan ketentuan modal inti Rp3 triliun.
Ilustrasi bank. /Freepik
Ilustrasi bank. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Memasuki tahun baru 2023, sebanyak 11 bank kecil umumkan telah memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun sebagaimana ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Upaya pemenuhan modal inti tersebut sebagaimana tertuang dalam Peraturan OJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum yang menyatakan setiap bank wajib memiliki modal inti minimum Rp3 triliun hingga 31 Desember 2022.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menuturkan, jumlah bank yang belum memenuhi ketentuan modal inti terus menyusut. “Kini, hampir sepenuhnya sudah memenuhi ketentuan [modal inti] Rp3 triliun. Sebagian masih dalam proses proses rights issue di pasar modal,” ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK.

Daftar 11 bank kecil yang mengumumkan telah memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun:

1. Bank Maspion (BMAS)

PT Bank Maspion Indonesia Tbk. melaporkan telah memenuhi ketentuan modal inti setelah Kasikorn Vision Financial Company Pte. Ltd. (KVF) mengakuisisi sebesar 67,5 persen kepemilikan BMAS pada 7 Desember 2022 lalu.

Sebelumnya, hingga September 2022 modal inti BMAS tercatat Rp1,4 triliun. Sementara dalam aksi korporasi yang digelar, nilai emisi yang diserap oleh perseroan tercatat mencapai Rp1,7 triliun. Dengan demikian, modal intinya telah memenuhi ketentuan minimum Rp3 triliun.

2. Bank Amar (AMAR)

Usai menggelar rights issue, PT Bank Amar Indonesia Tbk. diproyeksi membukukan akumulasi modal inti sebesar Rp3,1 triliun.

Dana tersebut diperoleh usai Tolaram Group Inc. (Tolaram) yang menyuntikkan dana Rp1,28 triliun pada aksi korporasi yang digelar. Sebelumnya, hingga September 2022 modal inti perseroan tercatat Rp1,8 triliun.

3. Bank Capital (BACA)

PT Bank Capital Tbk. memenuhi ketentuan modal inti setelah menyerap nilai emisi sebesar Rp1,3 triliun usai PT Capital Global Investama (CGInvestama) memborong 12,87 miliar helai saham lewat aksi korporasi private placement yang digelar.

Sebelumnya, per September 2022 posisi modal inti BACA sebesar Rp2,08 triliun. Dengan demikian perseroan telah memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun.

4. Bank Neo Commerce (BBYB)

PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun usai perseroan menyerap dana segar sebesar Rp1,7 triliun. Sementara pada kuartal III/2022 ekuitas perseroan tercatat Rp2,25 triliun.

5. Bank Oke (DNAR)

PT Bank Oke Indonesia Tbk. sebelumnya mencatatkan posisi modal inti perseroan hingga Juni 2022 sebesar Rp2,96 triliun.

Bank Oke menyerap dana segar sekitar Rp500 miliar usai mengeluarkan sebanyak-banyaknya 2,94 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp170 per saham.

6. Bank JTrust Indonesia (BCIC)

PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) juga telah memenuhi ketentuan modal inti minimum setelah mendapatkan suntikan modal sebesar Rp360 miliar dari J Trust Co. Ltd. pada 13 Desember 2022. Pada September 2022, modal inti BCIC tercatat Rp2,76 triliun.

7. Krom Bank (BBSI)

PT Krom Bank Indonesia Tbk. menyerap dana segar lewat aksi rights issue sebesar Rp911,3 miliar. Dana tersebut membawa modal inti minimum perseroan mencapai lebih dari Rp3 triliun.

8. Bank Victoria (BVIC)

PT Bank Victoria International Tbk. sebelumnya mencatatkan posisi modal inti Rp2,5 triliun pada Oktober 2022. Adapun, setelah menggelar rangkaian rights issue, nilai emisi yang diserap perseroan sebesar Rp743,31 juta.

9. Bank Ina (BINA)

PT Bank Ina Perdana Tbk. mengumumkan pemenuhan ketentuan modal inti setelah menyerap dana segar lewat aksi PMHMETD senilai Rp1,2 triliun. Sebelumnya, modal inti Bank Ina pada September 2022 sebesar Rp2,3 triliun.

10. Bank Ganesha (BGTG)

PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) mengumumkan pemenuhan ketentuan modal inti setelah menyerap dana segar Rp900 miliar lewat rights issue.

Pada aksi korporasi yang berakhir pada 26 Desember 2022, seluruh saham yang diterbitkan melalui penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 7,5 miliar lembar saham dengan harga Rp. 120 per saham terserap sepenuhnya pada periode pemesanan saham tambahan.

11. Bank Aladin (BANK)

PT Bank Aladin Syariah Tbk. menjadi emiten perbankan yang terbaru mengumumkan pemenuhan ketentuan modal inti setelah mendapatkan injeksi modal oleh PT BNC Technologies Ventures.

Bank Aladin diperkirakan menyerap dana segar sebesar Rp1,19 triliun pada aksi korporasi PMTHMETD atau private placement kali ini. Hingga September 2022 lalu, posisi modal inti Bank Aladin tercatat sebesar Rp2 triliun atau naik 83,49 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari 1,09 triliun. Alhasil, perseroan akan menutup tahun 2022 dengan penguatan posisi modal inti menjadi Rp3,19 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper