Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Rahmat Fadillah, Direktur Utama Bank Sumut yang Dinonaktifkan Setelah Pengumuman IPO

Rahmat Fadillah diangkat sebagai Direktur Utama Bank Sumut yang ditetapkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 10 September 2021.
Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadilah Pohan./Bisnis-Nanda Fahriza Batubara
Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadilah Pohan./Bisnis-Nanda Fahriza Batubara

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur UTama PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau BPD Sumut Rahmat Fadillah Pohan resmi dinonaktifkan. Kabar ini datang usai perusahaan mengumumkan rencana menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO).

Dikutip dari laman resmi Bank Sumut, Kamis (5/1/2023) Rahmat Fadillah diangkat sebagai Direktur Utama Bank Sumut yang ditetapkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 10 September 2021.

Rahmat tercatat mengenyam pendidikan di STIE Nusa Banga Medan pada 1995 dengan gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi. Selain itu, dia juga mengenyam pelatihan internasional di INSEAD Campus Singapore pada 2011 dan Institute Australia Management tahun 2003.

Dia memulai karir di Bank Danamon sejak tahun 1990 dengan sejumlah jabatan penting yang dipegang, antara lain, Kepala Divisi Pengawasan Operasional Kantor Pusat (2018–2019), dan Kepala Divisi Pembayaran dan Pelayanan Bank (2016-2018).

Selain itu, Rahmat juga pernah mengisi Kepala Divisi Pusat Pembayaran (2010-2015), Kepala Divisi Pembayaran dan Bisnis Support (2010), Kepala Divisi Pembayaran dan Transaksi Syariah (2009), serta Kepala Divisi Bisnis Support dan Syariah (2007-2009).

Sebagaimana diketahui, Rahmat dinonaktifkan oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Sampai dengan berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Bank Sumut atas penonaktifan tersebut.

Sebagaimana diketahui, Bank Sumut baru saja mengumumkan langkah untuk melantai di bursa dengan mengincar dana senilai Rp1,49 triliun. Bank akan menawarkan 2,93 miliar lembar saham seri B dengan nominal Rp250. Aksi tersebut diperkirakan berlangsung pada Februari mendatang.

Dalam prospektus yang diterbitkan di Bisnis Indonesia, hari ini Kamis (5/1) harga pelaksanaan IPO ditetapkan dalam rentang Rp350 hingga Rp510 per lembar. Dengan penawaran ini, maka sebanyak-banyaknya perusahaan akan meraup dana sebesar Rp1,49 triliun.

Aksi korporasi ini telah memperoleh pernyataan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan IPO. Persetujuan awal ini didapatkan pada 3 Januari 2023.

Selain itu, Bank Sumut juga telah mendapatkan penjaminan pelaksanaan emisi efek dari 4 perusahaan sekuritas, yakni PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper