Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Pentingnya Asuransi Rumah di Daerah Rawan Bencana

Direktur Teknik PT Reasuransi Maipark Indonesia Heddy Agus Pritasa mengingatkan pentingnya asuransi untuk memproteksi dari segala macam risiko.
Foto udara kondisi rumah warga terdampak gempa bumi di Rancagoong, Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 125 kali gempa susulan di wilayah Kabupaten Cianjur, hingga pukul 08.00 WIB, Selasa (22/11). Kekuatan gempa susulan itu bervariasi dari yang terbesar bermagnitudo 4,2 hingga 1,5. Warga diimbau untuk mewaspadai gempa bumi susulan. Bisnis/Rachman
Foto udara kondisi rumah warga terdampak gempa bumi di Rancagoong, Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 125 kali gempa susulan di wilayah Kabupaten Cianjur, hingga pukul 08.00 WIB, Selasa (22/11). Kekuatan gempa susulan itu bervariasi dari yang terbesar bermagnitudo 4,2 hingga 1,5. Warga diimbau untuk mewaspadai gempa bumi susulan. Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA— Indonesia merupakan daerah rawan bencana karena dilalui oleh Sirkum Pasifik atau Cincin Api Pasifik. Hal tersebut menyebabkan negara kepulauan ini rentan dengan bencana gunung berapi, gempa bumi, dan bencana alam lainnya akibat aktivitas vulkanis.

Berkaca dari hal tersebut, Direktur Teknik PT Reasuransi Maipark Indonesia Heddy Agus Pritasa mengingatkan pentingnya asuransi untuk memproteksi dari segala macam risiko. Termasuk asuransi untuk rumah tinggal di daerah rawan bencana.

Pasalnya, Heddy melihat masih belum banyak masyarakat yang belum teredukasi terkait pentingnya asuransi.

Menurut data Maipark, ada sekitar 20 rumah tinggal yang melaporkan klaim asuransi. Sementara itu, ada sekitar ribuan rumah yang terdampak.

“Ini artinya masih banyak rumah tinggal yang belum diasuransikan. Padahal dalam manajemen risiko membeli proteksi itu penting,” kata Heddy kepada Bisnis, Rabu (11/1/2022).

Heddy menilai ada banyak faktor masyarakat belum sadar akan pentingnya asuransi.

Beberapa hal yang mendorong, katanya,  keadaan ekonomi yang belum memungkinkan atau belum tergerak membeli asuransi gempa bumi.

Menurutnya, saat ini sudah ada asuransi mikro yang menganut prinsip Sederhana, Mudah didapat, Ekonomis, Segera bayar klaim (SMES). 

Dia juga  menilai masyarakat kemungkinan belum tersosialisasikan terkait adanya literasi keuangan asuransi ataupun program asuransi mikro.

Di sisi lain, Heddy meminta agar perusahaan asuransi juga turut berperan mengingat intensitas kejadian bencana di Indonesia.

Termasuk meningkatkan awareness dalam hal literasi keuangan mengenai kebencanaan kepada masyarakat.

Kemudian, menciptakan produk asuransi kebencanaan untuk korporasi besar menengah kecil dan terutama masyarakat sederhana seperti misalnya asuransi mikro.

“Terakhir, bekerja sama dengan pemerintah dalam skema PPP membuat asuransi bencana untuk aset pemerintah dan aset lainnya. Saat ini, yang sudah ada untuk asuransi barang milik negara,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper