Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat ke level Rp15.481 pada perdagangan hari ini, Kamis (12/1/2023).
Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka menguat 0,60 persen ke Rp15.481 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,10 persen ke 103,08.
Adapun mayoritas mata uang kawasan Asia Pasifik juga turut dibuka menguat terhadap dolar AS. Rupee India naik 0,26 persen, baht Thailand naik 0,26 persen, yuan Cina 0,26 persen, dolar Singapura 0,11 persen, won Korea Selatan naik 0,09 persen, ringgit Malaysia naik 0,06 persen, dolar Hong Kong naik 0,05 persen, dan dolar Taiwan naik 0,04 persen.
Sementara itu, peso Filipina menjadi satu-satunya mata uang kawasan Asia yang melemah terhadap dolar AS, yakni turun 0,68 persen.
Analis pasar keuangan Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan setelah ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Dari global, data inflasi konsumen Cina terlihat mengalami kenaikan pada Desember 2022. Hal ini dapat menjadi indikasi permintaan China mulai naik dan perekonomian mulai tumbuh.
“Ini bisa mengindikasikan bahwa permintaan di China mulai naik dan ekonomi mulai bertumbuh yang bisa memberikan dampak positif untuk negara partner dagangnya. Dan ini memberikan sentimen positif untuk rupiah,” ujar Ariston dalam riset, Kamis (12/1/2023).
Faktor lain yang menjadi sentimen positif bagi rupiah adalah ekspektasi kebijakan bank sentral AS, yakni Federal Reserve yang akan melonggarkan kenaikan suku bunga. Ariston menyebut rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.430 dengan potensi resisten di kisaran Rp15.550.
Lantas, bagaimana kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Kamis (12/1/2023)?