Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Pertumbuhan Kredit BNI (BBNI) dan Bank Neo Commerce (BBYB) saat BI Rate Tinggi 2023

BNI dan Bank Neo Commerce masih memproyeksikan pertumbuhan kredit yang agresif pada tahun ini seiring tren kenaikan suku bunga acuan BI.
BNI dan Bank Neo Commerce masih memproyeksikan pertumbuhan kredit yang agresif pada tahun ini seiring tren kenaikan suku bunga acuan BI.
BNI dan Bank Neo Commerce masih memproyeksikan pertumbuhan kredit yang agresif pada tahun ini seiring tren kenaikan suku bunga acuan BI.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan yang masih meyakinkan pada tahun ini di tengah tren kenaikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI).

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan bahwa perseroan menyadari suku bunga acuan BI diproyeksi masih akan mengalami kenaikan. Akan tetapi, kenaikannya itu tidak seagresif pada 2022 seiring dengan membaiknya inflasi global.

BI sendiri telah menaikan suku bunga acuannya secara beruntun pada tahun lalu sejak Agustus 2022 hingga Desember 2022. Berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Desember 2022, suku bunga acuan naik 25 basis poin (bps) menjadi 5,50 persen.

Selain itu, menurutnya perekonomian baik Indonesia ataupun global juga masih akan tumbuh positif. Alhasil, BNI pun optimis kredit perbankan tetap ekspansif. "Kredit perbankan diproyeksikan akan tumbuh 10-12 persen," kata Okki kepada Bisnis pada Rabu (18/1/2023).

Berdasarkan laporan keuangannya, BNI sendiri telah mencatatkan penyaluran kredit Rp620,42 triliun per kuartal III/2022 atau naik 8,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Begitu juga dengan Bank Neo Commerce. Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan bahwa perseroan masih menargetkan pertumbuhan penyaluran pinjaman yang pesat, yakni 30-50 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2023.

Penyaluran kredit di bank digital ini memang tergolong ekspansif. Per kuartal III/2022, kredit Bank Neo Commerce tumbuh 131,77 persen yoy menjadi Rp8,9 triliun.

Sebagai upaya mempertahankan pertumbuhan penyaluran kredit itu, Bank Neo Commerce menyiapkan sejumlah strategi. Bank berkode saham BBYB ini misalnya berupaya memperlebar ekosistem.

"Kami gandeng kerja sama, user bisa menggunakan kesempatan ini untuk bertransaksi dan ini bisa meningkatkan fee based income [pendapatan berbasis komisi] kami," ujarnya.

Perseroan saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan salah satu startup. Namun, Tjandra enggan memberikan penjelasan mengenai startup yang dimaksud. 

Bank Neo Commerce juga akan masuk ke pasar pinjaman produktif. Produk pinjaman tersebut disiapkan meluncur tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper