Bisnis.com, JAKARTA — Usai mengumumkan ekspansi ke pasar Malaysia melalui penyedia gerbang pembayaran berlisensi Bank Negara Malaysia PayEx, perusahaan financial technology (fintech) Xendit menyampaikan rencana bisnis perusahaan ke depan.
Co-Founder & COO Xendit Group Tessa Wijaya menyampaikan Xendit Group secara resmi mengumumkan ekspansi di Malaysia pada 11 Januari 2023. Langkah ekspansi itu guna menawarkan beragam solusi pembayaran hyperlocal untuk bisnis di Malaysia, mulai dari UKM dan startup hingga perusahaan besar.
“Ekspansi ke pasar Malaysia ini mengikuti pengumuman pada tahun 2021 terkait investasi Xendit oleh Penjana Kapital melalui program Dana Penjana Nasional,” kata Tessa kepada Bisnis, Kamis (19/1/2023).
Sejalan dengan ini, sambung Tessa, misi Xendit bergerak selaras dengan misi pemerintah Malaysia dalam mempercepat pertumbuhan Unicorn yang berbasis di Malaysia melalui solusi pembayaran digital yang holistik, sesuai dengan kebutuhan pasar lokal, dan dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
Adapun untuk rencana bisnis ke depan, Tessa menyatakan Xendit Group berkomitmen untuk terus menggali peluang dan membantu lebih banyak pelaku bisnis di Asia Tenggara untuk menjalani transformasi digital di bidang pembayaran.
Perusahaan fintech yang menyediakan infrastruktur pembayaran itu terus berupaya untuk dapat menjadi perusahaan terkemuka yang dapat menciptakan infrastruktur pembayaran digital yang aman, praktis, dan profesional.
“Kami akan mengevaluasi kinerja di tiga pasar utama saat ini, yaitu Indonesia, Filipina, dan Malaysia, untuk menjadi acuan ekspansi ke negara berikutnya,” ungkapnya.
Perjalanan Xendit dimulai dari Indonesia untuk melayani Indonesia dan Asia Tenggara. Pada 2015, aplikasi Xendit merupakan startup Indonesia pertama yang lulus dari Y Combinator pertama dan berlanjut meluncurkan produk payment gateway pada 2016. Selanjutnya ekspansi wilayah Asia Tenggara dilakukan Xendit pada 2020 dengan masuk ke Filipina.
Sepanjang 2022, Xendit Group telah memproses lebih dari 200 juta transaksi pembayaran digital di Indonesia dengan nilai total volume transaksi mencapai lebih dari US$20 miliar atau sekitar Rp300 triliun. Nilai itu naik 30 persen dibandingkan tahun lalu. Adapun hingga saat ini, jumlah merchant aktif yang dilayani Xendit Group mencapai 3.500 pelaku usaha, yang terdiri dari 70 persen merchant UKM dan 30 persen perusahaan.
Ekspansi ke Jiran, Bos Xendit Klaim Selaras dengan Misi Pemerintah Malaysia
Usai mengumumkan ekspansi ke pasar Malaysia, perusahaan financial technology (fintech) Xendit akan melakukan evaluasi sebelum memperluas pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Anggara Pernando
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
48 menit yang lalu