Bisnis.com, JAKARTA – Rusia telah memasang sistem pertahanan udara di atas beberapa bangunan, seperti di atap gedung kementerian pertahanan dan administrasi di pusat kota Moskow. Ini menandakan bahwa Kremlin sedang mempersiapkan adanya potensi serangan baru yang diarahkan ke ibu kota Rusia.
Dilansir dari The Guardian pada Sabtu (21/1/2023) foto-foto dan video saat ini tengah ramai bertebaran di media sosial, menunjukkan sistem rudal Pantsir yang telah dipasang di atap gedung delapan lantai yang digunakan oleh kementerian pertahanan Rusia di sepanjang Sungai Moskva.
Seorang senior di Lembaga Penelitian Kebijakan Luar Negeri program Eurasia, Rob Lee, melalui akun Twitter-nya dia memposting video yang menampilkan bagaimana sistem Pantsir dipasang di atas gedung administrasi di Moskow dan di atas bangunan pusat manajemen pertahanan masional kementerian pertahanan Rusia.
"Rusia telah menempatkan sistem pertahanan udara Panstir-S1 di atas gedung administrasi di Moskow dan pusat manajemen pertahanan nasional (NTsUO) di tanggul Frunzenskaya," tulis Rob Lee dikutip dari Newsweek pada Jumat (20/1/2023).
Militer Rusia mengatakan bahwa sistem pertahanan udara ini dapat mereka gunakan untuk melawan target yang lebih kecil, seperti drone militer dan komersial.
Kemudian laporan mengenai adanya penambahan sistem pertahanan udara baru di Rusia juga datang dari juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang memperingatkan bahwa penambahan sistem ini akan menjadi eskalasi jika negara-negara Barat memberikan senjata jarak jauh untuk Ukraina.
Baca Juga
"Berpotensi, ini sangat berbahaya, itu berarti membawa konflik ke tingkat yang sama sekali baru, yang tentu saja tidak akan menjadi pertanda baik dari sudut pandang keamanan global," kata Peskov.
Foto-foto dan video yang ramai di media sosial mengenai sistem rudal di Moskow ini muncul sehari sebelum pejabat pertahanan barat bertemu di pangkalan udara Ramstein Jerman yang rencananya diselenggarakan untuk menyepakati paket bantuan militer baru ke Ukraina yang dapat mencakup penyediaan tank berat.
Amerika Serikat telah menjanjikan hampir $2 miliar sebagai bantuan militer tambahan untuk Ukraina, termasuk sistem keamanan udara Patriot yang dapat digunakan untuk melindungi kota-kota Ukraina dari rudal Rusia.
Sebelum para pejabat barat melangsungkan pertemuan yang akan diselenggarakan pada hari Jumat (20/1/2023) ini, nampaknya pejabat Rusia terlebih dahulu bergerak mengeluarkan peringatan yang mencoba untuk mencegah negara-negara NATO memberikan senjata yang lebih canggih ke Ukraina dengan mengklaim bahwa rencana ini berpotensi memicu konflik nuklir.
“Kekalahan kekuatan nuklir dalam perang konvensional dapat memicu dimulainya perang nuklir,” tulis Dmitry Medvedev.
Selain itu, beberapa media Rusia juga melaporkan adanya penyebaran sistem rudal jarak jauh S-400 di Moskow dalam beberapa pekan terakhir. Sistem S-400 dan Pantsir-S1 juga dikatakan sering digunakan secara bersamaan.
Sistem rudal mulanya muncul setelah kampanye pengeboman Rusia yang menggunakan rudal dan drone untuk menargetkan kota-kota dan infrastruktur Ukraina. Insiden inilah yang akhirnya menimbulkan banyak korban di seluruh negeri Ukraina. Rudal balistik anti-kapal Rusia X-22 juga dilaporkan telah menghantam sebuah blok apartemen di kota Dnipro minggu lalu dan menewaskan 45 orang.
Rangkaian peristiwa perang Rusia vs Ukraina hari ke- 331:
– Zelensky Tunggu Keputusan NATO Terkait Peningkatan Kemampuan Ukraina dalam Perang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan keputusan kuat dari para pemimpin pertahanan NATO dan negara-negara lain yang akan melangsungkan pertemuan pada hari Jumat (20/1/2023) untuk membahas peningkatan kemampuan Ukraina menghadapi pasukan Rusia dengan tank tempur modern.
– Anggota NATO Siap Beri Bantuan Militer Untuk Ukraina
Terdapat 11 negara NATO telah berjanji untuk memberikan bantuan militer baru untuk Ukraina menjelang pertemuan genting mengenai senjata untuk Kyiv di Jerman pada Jumat (20/1/2023).
Bantuan militer akan dikirim dari negara-negara seperti Inggris, Estonia, Latvia dan Polandia. Bantuan ini mencakup puluhan sistem pertahanan udara penyengat, senjata anti-pesawat S-60, senapan mesin dan pelatihan.
AS telah mengumumkan $2,5 miliar dalam bentuk persenjataan dan amunisi baru untuk Ukraina. Paket itu termasuk 90 pengangkut personel lapis baja Stryker, tambahan 59 Kendaraan Tempur Infanteri Bradley, sistem pertahanan udara Avenger, serta amunisi besar dan kecil.
– Direktur CIA Lakukan Perjalanan Rahasia Ke Kyiv
Direktur CIA William Burns baru-baru ini dikabarkan melakukan perjalanan rahasianya ke ibu kota Ukraina untuk bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky.
"Direktur Burns baru melakukan perjalanan ke Kyiv, dia bertemu dengan rekan-rekan intelijen Ukraina serta Presiden Zelensky dan memperkuat dukungan berkelanjutan kami untuk Ukraina dan pertahanannya melawan agresi Rusia," kata seorang pejabat AS.
– Inggris Berencana Kirim 600 Rudal Brimstone
Inggris berencana untuk mengirim 600 rudal Brimstone ke Ukraina. Pengiriman rudal ini bertujuan untuk mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia. Sementara Menteri Pertahanan Ben Wallace pada pertemuan dengan menteri pertahanan lainnya di pangkalan militer Tapa di Estonia, dia menguraikan paket dukungan militer yang diumumkan sebelumnya untuk Ukraina, termasuk pengiriman tank Challenger.
– Swedia Umumkan Paket Bantuan untuk Ukraina
Pemerintah Swedia mengumumkan paket bantuan militer baru ke Ukraina yang akan mencakup kendaraan tempur infanteri lapis baja dan sistem artileri Archer. Sementara Polandia mengatakan sedang mengirim senjata anti-pesawat S-60 dengan 70.000 butir amunisi dan siap untuk menyumbangkan kompi tank Leopard 2 buatan Jerman.
– Ukraina Akan Terima Bantuan Tank Leopard 2 dari Beberapa Negara NATO
Menteri pertahanan Lituania, Arvydas Anušauskas, mengatakan beberapa negara akan mengumumkan pengiriman tank Leopard 2 ke Ukraina. Menhan ini menyebut bahwa rencana pengiriman Leopard akan dibahas dalam pertemuan menteri pertahanan hari Jumat (20/1/2023) di pangkalan udara Ramstein di Jerman.
"Jumlah total kendaraan lapis baja yang dijanjikan pada pertemuan besok akan mencapai ratusan," kata Anušauskas
– Estonia Berencana Kirim Peralatan Militer Ke Ukraina
Menteri Pertahanan Estonia, Hanno Pevkur, mengumumkan negaranya akan mengirimkan peralatan militer ke Ukraina senilai €113 juta dalam paket dukungan terbarunya.