Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Perbankan Capai Rp6.387 Triliun per Desember 2022, Terdorong Debitur Korporasi

Kredit bank tumbuh 11,09 persen yoy per Desember 2022 menjadi Rp6.387 triliun. Debitur korporasi menjadi pendorong capaian kredit perbankan tersebut.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (19/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (19/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan per Desember 2022 mencapai Rp6.387 triliun. Debitur korporasi menjadi pendorong capaian kredit perbankan itu.

Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar pada Desember 2022, penyaluran kredit pada Desember 2022 itu tumbuh 11,09 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan kredit pada Desember itu lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 10,99 persen yoy.

"Perkembangan penyaluran kredit terjadi pada golongan debitur korporasi sebesar 14,54 persen yoy," demikian dikutip dari laporan Analisis Uang Beredar BI yang dirilis pada Selasa (24/1/2023). Golongan debitur korporasi itu menyumbang kredit Rp3.265,2 triliun per Desember 2022.

Sementara, kredit dari debitur perorangan tumbuh 8,79 persen yoy menjadi Rp3.068,4 triliun.

Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Desember 2022 terutama didorong oleh perkembangan kredit modal kerja (KMK) yang tumbuh 11,79 yoy pada Desember 2022 menjadi Rp2.888,9 triliun. 

Pertumbuhan KMK bersumber dari kredit ke sektor industri pengolahan yang tumbuh 11,09 persen yoy. Pertumbuhan ini terutama didapat dari sub sektor industri farmasi dan jamu di Banten.

Sementara, kredit konsumsi tumbuh 9,44 persen yoy pada Desember 2022. Kredit konsumsi perbankan terutama didorong oleh perkembangan kredit kendaraan bermotor (KKB) yang tumbuh hingga 17 persen. Sementara kredit pemilikan rumah (KPR) hanya tumbuh 7,6 persen dan kredit multiguna tumbuh 9,9 persen. 

Di sisi lain, kredit investasi pun tetap tumbuh 11,59 persen yoy per Desember 2022 terutama didorong oleh kredit di sektor konstruksi hingga real estate.

Laporan dari BI juga mencatat bahwa kredit terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh 10,2 persen. Namun, pertumbuhannya melambat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh pesat 18,2 persen.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan bahwa pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2023 akan tumbuh pada kisaran 10 hingga 12 persen. Hal tersebut sejalan dengan posisi likuiditas perbankan yang masih terjaga.

"Pada Desember 2022, alat likuid terhadap dana pihak ketiga [AL/DPK] tercatat lebih tinggi mencapai 31,2 persen dan meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 30,42 persen. Sehingga [mampu] mendukung keersediaan dana bagi perbankan untuk menyalurkan kredit pembiayaan bagi dunia usaha," jelas Perry Warjiyo saat Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pekan lalu (19/1/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper