Bisnis.com, JAKARTA — Usai mencetak laba sebesar Rp41,2 triliun sepanjang tahun 2022, kinerja saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terpantau masih alami pelemahan. Kinerja harga saham emiten bank bersandi BMRI hari ini hingga IHSG sesi 1 terpantau stabil di level Rp9.700 per helai.
Sementara itu sehari usai umumkan laporan kinerja, atau tepatnya pada Rabu (1/2/2023), saham BMRI sempat mengalami koreksi ke level Rp9.575 atau turun 1,56 persen dari harga penutupan sebelumnya Rp9.725 per helai.
Akan tetapi kemudian saham BMRI ditutup pada level Rp9.725 hari ini atau sama dengan hari sebelumnya.
Menjawab hal tersebut, Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana menjelaskan penyebab pelemahan tersebut.
"Memang di awal semester pertama ada terdampak sedikit oleh country rotation karena china re-opening terjadi lebih awal dari yang kita perkirakan," tutur Oki dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Kamis (2/2/2023).
Kendati demikian, Oki tetap menjelaskan optimismenya. Di samping itu, dia memprediksi capaian indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang tahun 2023 dapat mencapai level Rp7.510.
Baca Juga
"Memang banyak concern mengenai perekonomian dunia maupun indonesia tapi kami tetap optimis tahun ini kita prediki juga IHSG di Rp7.510," pungkasnya.
Sebagai informasi, hari ini genap sebulan pembukaan pasar modal 2023. Terhitung, saham BMRI masih mencatatkan koreksi sebesar 2,27 persen secara (year-to-date/ytd) atau tepatnya sejak awal perdagangan dibuka pada 2 Januari 2023 lalu.
Adapun, secara ytd fluktuasi harga saham terendah tercatat pada level Rp8.900 dan tertinggi sebesar Rp10.150 per helai.
Sepanjang tahun 2022, peforma harga saham BMRI meningkat 41,3 persen ytd hingga menyentuh harga penutupan saham tahun 2022 sebesar Rp9.925 per eksemplar.
Jika dirinci secara tahunan (year-on-year/yoy) hingga akhir Desember 2022 kenaikan nilai saham BMRI bahkan tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bank besar lainnya secara agregat.
Di samping itu, saham Bank Mandiri juga sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa atau all time high sebesar Rp10.900 per lembar pada 6 Desember 2022 lalu.
Direktur Utama BMRI Darmawan Junaidi menjelaskan bahwa kunci performa saham BMRI yang solid sepanjang tahun 2022 tidak terlepas dari strategi bisnis perseroan dalam menjaga pertumbuhan yang prima.