Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Bank Jumbo BBRI hingga BBCA Melesat, Siapa Tumbuh Tertinggi?

Bank kasta teratas, yakni BBRI, BBCA, BMRI, hingga BBNI menguasai 59,14 persen aset industri perbankan. 
Ilustrasi bank. /Freepik
Ilustrasi bank. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Bank jumbo seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatat pertumbuhan aset sepanjang 2022.

Seluruh bank bermodal inti lebih dari Rp70 triliun itu menguasai sekitar 59,14 persen aset industri perbankan. 

BRI misalnya mencatatkan pertumbuhan aset 11,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1.865,63 triliun pada akhir 2022. Peningkatan aset itu terjadi seiring dengan lonjakan kredit 9,2 persen sepanjang 2022 menjadi Rp1.139,08 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa penyaluran kredit di BRI didorong oleh moncernya segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tercatat, segmen kredit mikro di BRI tersalurkan Rp551,27 triliun.

"Portofolio kredit mikro tumbuh 13,9 persen yoy. Ini menjadikan porsi kredit UMKM di BRI 84,74 persen," kata Sunarso dalam paparan kinerja BRI 2022 pada Rabu (8/2/2023).

Sementara, kredit segmen kecil dan menengah di BRI mencapai Rp246,40 triliun pada 2022. Lalu, kredit konsumer Rp167,63 triliun. BRI juga menyalurkan kredit kepada segmen korporasi yang nilainya mencapai Rp173,78 triliun.

Selain mencatatkan pertumbuhan, BRI juga menjaga kualitas asetnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross turun menjadi 2,67 persen pada akhir 2022 dibandingkan akhir 2021 yang mencapai 3 persen. 

Begitu juga dengan Bank Mandiri yang mencatatkan pertumbuhan aset 15,5 persen yoy pada 2022. Total aset Bank Mandiri secara konsolidasi menyentuh Rp1.992,6 triliun atau tumbuh 15,5 persen yoy. Total aset tersebut juga menjadi rekor terbesar sepanjang sejarah perseroan.

Capaian aset itu juga terjadi seiring dengan pertumbuhan signifikan kredit perseroan 14,48 persen yoy menjadi Rp1.202,2 triliun pada 2022. 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan bahwa pencapaian kredit Bank Mandiri tahun lalu itu melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35 persen pada 2022. Sementara, kredit Bank Mandiri didominasi oleh segmen korporasi yang mencapai Rp414,1 triliun, tumbuh 11,8 persen yoy. 

"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial," ujar Darmawan dalam paparan kinerja Bank Mandiri 2022. 

Dua bank lainnya yakni BCA dan BNI pun mencatatkan peningkatan aset meskipun tidak setinggi BRI dan Bank Mandiri. BCA mencatatkan peningkatan aset 7 persen yoy pada 2022 menjadi Rp1.314,73 triliun. Kemudian, BNI mencatatkan pertumbuhan aset 6,7 persen yoy menjadi Rp1.029,83 triliun per akhir Desember 2022. 

Adapun, persaingan urutan pertama dan kedua dari daftar bank terbesar dari segi aset dalam dua tahun terakhir cukup sengit. Pada 2020, BRI masih tercatat sebagai juara bank dengan aset terbesar di Indonesia. Bank Mandiri mengekor pada urutan kedua.  

Kemudian pada 2021, Mandiri mulai menyalip BRI. Hal ini seiring dengan meleburnya Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah menjadi satu entitas baru, yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) pada Februari 2021. Aksi korporasi ini membuat aset bank yang memiliki kode perdagangan BMRI tersebut meningkat tajam sehingga melampaui aset BRI.  

Sebagai perbandingan, sepanjang 2021, aset Bank Mandiri tumbuh 11,91 persen yoy. Sementara itu, aset BRI hanya tumbuh 4,23 persen yoy. Salah satu penyebab pertumbuhan aset BRI kecil adalah keluarnya BRI Syariah dari perhitungan konsolidasi bank. 

Sementara itu, pada posisi ketiga dan keempat posisi relatif stabil ditempati masing-masing oleh BCA dan BNI. 

No.

Nama Bank

Aset 2022

Aset 2021

Pertumbuhan (yoy)

1

Bank Mandiri

Rp1.992,54 triliun

Rp1.725,61 triliun

15,5 persen

2

BRI

Rp1.865,63 triliun

Rp1.678,09 triliun 

11,2 persen

3

BCA

Rp1.314,73 triliun 

Rp1.075,57 triliun

7 persen

4

BNI

Rp1.029,83 triliun

Rp964,83 triliun

6,7 persen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper