Bisnis.com, JAKARTA – PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) dan entitas anak membukukan laba tahun berjalan senilai Rp1,8 triliun sepanjang 2022. Perolehan laba tersebut melonjak 59,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya hanya mencapai Rp1,13 triliun pada Desember 2021.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Selasa (14/2/2023), laba senilai Rp1,8 triliun itu berasal dari total pendapatan yang tumbuh 30,57 persen yoy. Naik dari semula Rp4,12 triliun menjadi Rp5,38 triliun.
Secara rinci, piutang pembiayaan BFIN naik 33,16 persen yoy menjadi Rp5,05 triliun dari sebelumnya tercatat Rp3,79 triliun. Selain itu, pendapatan syariah juga melesat 146,30 persen yoy, naik dari Rp26,45 miliar menjadi Rp65,16 miliar pada Desember 2022.
Baca Juga
Seiring kenaian pendapatan, beban yang dibukukan perusahaan leasing yang dikendalikan Garibaldi 'Boy' Thohir dan Jerry Ng itu naik 15,96 persen yoy. Perinciannya, beban BFIN naik dari Rp2,71 triliun menjadi Rp3,13 triliun.
Pada sisi liabilitas, tercatat terjadi kenaikan 60,55 persen yoy dari sebelumnya Rp8,2 triliun menjadi Rp13,17 triliun. Total ekuitas juga naik 17,84 persen yoy menjadi Rp8,75 triliun dari semula bernilai Rp7,43 triliun.
Adapun hingga Desember 2022, BFIN membukukan total aset senilai Rp21,92 triliun. Aset perusahaan melonjak 40,25 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp15,63 triliun.