Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perbankan, terutama bank BUMN untuk menggenjot kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sejumlah bank BUMN sendiri mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit UMKM ini pada 2022.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN misalnya telah menyalurkan kredit kepada UMKM, termasuk kredit usaha rakyat (KUR) untuk pembiayaan mikro dan kecil Rp4,1 triliun sepanjang 2022. BTN menargetkan penyaluran kredit UMKM bisa mencapai Rp4,4 triliun.
Sepanjang 2022, BTN telah mencatatkan penyaluran kredit secara keseluruhan Rp298,28 triliun, naik 8,53 persen secara tahunan (year on year/yoy). Artinya rasio kredit UMKM bank masih sangat sedikit.
BTN memang dominan membiayai sektor perumahan, dengan capaian Rp233,68 triliun pada 2022. Lebih dari separuhnya merupakan KPR subsidi.
“Kami terus bertransformasi agar bisa melayani seluruh keluarga di Indonesia. Kami akan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh Nasabah Bank BTN,” ujar Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo beberapa waktu lalu.
Sementara, bank BUMN yang paling banyak menyalurkan kredit kepada sektor UMKM adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Perseroan mencatatkan penyaluran kredit secara konsolidasi sepanjang 2022 sebesar Rp1.139,08 triliun. Porsi kredit UMKM di BRI mencapai 84,74 persen.
Baca Juga
Apabila dirinci berdasarkan segmennya, kredit mikro di BRI tersalurkan Rp551,27 triliun, kredit segmen kecil dan menengah di BRI mencapai Rp246,40 triliun pada 2022, kredit konsumer Rp167,63 triliun.
Kemudian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan penyaluran kredit UMKM Rp117,2 triliun sepanjang 2022, tumbuh 13,3 persen yoy.
"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.
Dengan demikian rasio kredit UMKM BMRI sebesar 11,16 persen per Desember 2022.
Bank pelat merah lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menyalurkan kredit untuk segmen kelompok usaha menengah Rp106,3 triliun pada 2022, naik 7,2 persen yoy. Kemudian, pada segmen kelompok usaha kecil mencapai Rp101,6 triliun, naik 6,1 persen yoy.
Sepanjang 2022, BNI menyalurkan kredit senilai Rp646,2 triliun, naik 10,9 persen yoy. Dengan demikian, rasio kredit UMKM bank telah lebih dari 20 persen.
Sebagaimana diketahui, Jokowi telah meminta agar perbankan, khususnya bank BUMN banyak menyalurkan kredit kepada UMKM. Dia mengatakan hanya BRI yang mencatatkan penyaluran kredit tinggi pada sektor UMKM. "Bank lain juga harus didorong memiliki kepedulian mengurus UMKM," ujarnya di Istana Negara pada Desember tahun lalu.
Pemerintah sendiri memang menargetkan agar porsi kredit ke sektor UMKM dari perbankan mencapai 30 persen pada 2024. Ia mengatakan bahwa jika perbankan dan semua pihak mau mengurus usaha kecil, maka pelaku usaha tersebut akan bertransformasi dan naik kelas menjadi usaha menengah, bahkan menjadi usaha besar.
“[Kredit] inilah yang akan mendorong ekonomi Indonesia tetap tumbuh. Jadi, jangan sampai ada pendapatan yang mengatakan pemerintah tidak perhatian ke yang mikro yang kecil-kecil. [Pendapat itu] keliru besar sekali" katanya.