Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mengincar pasar pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan memanfaatkan strategi partnership lending.
Direktur Bank Jago Sonny Christian Joseph menjelaskan ARTO telah menjalankan strategi ini sejak dua tahun lalu. Dia membeberkan jumlah mitra yang telah berkolaborasi mencapai lebih dari 30 institusi dan masih terus bertambah.
Adapun total kredit dan pembiayaan syariah yang disalurkan mencapai Rp9,4 triliun hingga akhir Desember 2022 atau tumbuh 75,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sonny mengatakan pelaku UMKM yang menjadi bagian dari ekosistem menjadi target seperti yang masuk dalam rantai pasok industri otomotif, platform digital di bisnis logistik, e-commerce, dan sebagainya.
“Bank Jago juga menyasar konsumen ritel dari ekosistem tersebut. Produk pinjamannya bisa berupa buy now pay later (BNPL) ataupun kredit multiguna melalui fintech lending dan perusahaan pembiayaan,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (26/1/2023).
Menurutnya, perseroan mengutamakan penyaluran pembiayaan melalui mitra. Misalnya, credit channeling ataupun joint financing adalah bisnis model yang dipilih sejak awal.
Baca Juga
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menilai strategi partnership lending efektif untuk mempercepat pertumbuhan. Tetapi, aspek pengelolaan risiko dan mitigasi pembiayaan bermasalah menjadi penting.
Menurutnya untuk menyeleksi debitur yang layak perseroan bisa mengandalkan data milik partner. “Sebagai pemilik dan pengelola platform digital, para partner ini tentu lebih tahu kondisi mitra kerjanya yang tergabung dalam ekosistem. Inilah bentuk kolaborasi ideal bank digital dengan platform digital,” jelasnya.
Piter melanjutkan partnership lending memiliki kemampuan membangun credit scoring secara bersama sama sehingga biaya kredit bisa ditekan dan pertumbuhan yang berkualitas bisa diwujudkan. Kolaborasi unik semacam ini bisa diduplikasi oleh bank digital lainnya dan menjadi role model bank kecil dalam berkompetisi secara sehat di industri.