Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen PT Asuransi Jiwa Kresna (Kresna Life) menyatakan pihaknya telah menyiapkan strategi apabila konversi polis menjadi pinjaman subordinasi (subordinated loan) tidak berhasil memenuhi tingkat solvabilitas atau risk-based capital (RBC) perusahaan.
Komisaris Independen Kresna Life Nurseto mengatakan pihaknya akan mencari mitra strategis sebagai jalan untuk memenuhi ketentuan rasio kecukupan modal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Jika hasil RBC belum memenuhi ketentuan [OJK], maka di samping akan mencari mitra investor, pemegang saham akan melakukan top-up modal,” kata Seto kepada Bisnis, Rabu (22/2/2023).
Namun demikian, Seto tidak berkomentar lebih lanjut terkait mitra investor yang menjadi target perusahaan. Sama halnya dengan suntikan dana yang dibutuhkan.
“Angka [suntikan dana yang dibutuhkan] baru ketahuan setelah seluruh dokumen pemegang polis [baik yang setuju maupun tidak] masuk, dan sekarang masih terus berjalan,” jelasnya.
Hal itu sebagaimana perintah dari OJK apabila polis yang dikonversikan belum memenuhi kecukupan solvabilitas, maka pemegang saham Kresna Life harus menambah setoran modal sehingga bisa memenuhi syarat.
Baca Juga
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Ogi Prastomiyono menjelaskan pinjaman subordinasi yang dapat diperhitungkan dalam perhitungan dalam RBC itu pun memiliki kriteria tersendiri.
“Bila hal-hal tersebut tidak bisa dipenuhi, maka OJK akan memberikan tindakan yang tegas, karena kesempatan perbaikan RPK [rencana penyehatan keuangan] sudah diberikan waktu yang cukup lama," kata Ogi kepada Bisnis, belum lama ini.
Ogi juga mengatakan bahwa OJK memberikan kesempatan hingga 10 kali untuk Kresna Life mengajuka rencana penyehatan keuangan (RPK).
“Kesempatan ini sudah kami berikan cukup lama. Berdasarkan dengan catatan kami, RPK itu sudah dilakukan sampai 10 kali. Bolak balik dengan trik dan cara yang berbeda-beda, tolak, gagal lagi,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian Dana Pensiun Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Ogi Prastomiyono di Jakarta, Jumat (17/2/2023).
Otoritas menilai satu-satunya cara untuk menyelamatkan Kresna Life adalah dengan suntikan modal baru. Akan tetapi OJK belum meihat komitmen dari pemegang saham.