Bisnis.com, JAKARTA - China telah memblokir akses ChatGPT buatan OpenAI untuk bisa masuk ke negaranya.
Meski, banyak warga yang sempat mengakses ChatGPT melalui aplikasi pihak ketiga di WeChat. Namun tak butuh waktu lama, Pemerintah China pun memerintahkan perusahaan induk WeChat yaitu Tencent dan afiliasi Ant Group milik Alibaba untuk mematikan akses ChatGPT pada layanan platformnya atau melalui aplikasi pihak ketiga di toko aplikasi mereka.
Sehingga, masyarakat pun terpaksa menggunakan jaringan pribadi alias VPN dan nomor telepon asing untuk membantu mereka mengakses ChatGPT tersebut.
Bagi pemerintah China sendiri keberadaan ChatGPT sangat potensial menjadi alat propaganda oleh pemerintah AS untuk memperdaya warganya terkait disinformasi dan manipulasi narasi global untuk kepentingan geopolitik.
Tak heran, bila sejumlah layanan memang terhubung ke ChatGPT atau hanya tiruan pun mengalami nasib yang sama.
Di mana, ChatGPTRobot dan AIGC Chat Robot, ChatgptAiAi hingga Chat AI Conversation melaporkan bahwa program mereka telah ditangguhkan karena adanya pelanggaran hukum dan peraturan yang relevan.
Baca Juga
Bahkan Shenlan BL dan AI Duihua memberi tahu penggunanya bahwa layanan akses ChatGPT mereka telah "tidak tersedia" tanpa disertai alasan.
Dengan aksi pemblokiran masif, maka Tencent yang merupakan perusahaan induk konglomerat teknologi multinasional China tetap harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah China untuk meluncurkan layanan chatbot serupa yang mirip dengan ChatGPT.
Di sisi lain, China pun mulai mengatur regulasi soal pelarangan penggunaan ChatGPT di lingkungan universitas untuk menghindari plagiarism dan ketidakjujuran akademik lainnya.
Ini bukan pertama kalinya China memblokir situs web atau aplikasi asing. Beijing telah melarang lusinan situs web dan aplikasi terkemuka AS, di mulai dari pemblokiran Youtube, Gogle, Facebook, YouTube, dan Twitter pada 2009 dan 2010. Selanjutnya, pelarangan Reddit dan Wikipedia pun terjadi pada 2018 dan 2019.