Bisnis.com, BATAM - Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Kepulauan Riau tiba di Pulau Singkep, Kabupaten Lingga untuk kegiatan awal kas keliling, Minggu (5/3/2023).
Di Lingga, tim ekspedisi membawa turun uang senilai Rp 6,3 miliar dari KRI Pattimura 371. Uang sebanyak ini akan didistribusikan untuk penukaran uang di tengah-tengah masyarakat setempat.
Adapun pusat penukaran di Bank Riau Kepri (BRK) Syariah Dabo Singkep. "Kami membawa sebanyak 14 box, keseluruhan kita membawa Rp 6,3 miliar rupiah, ke bank Rp 4,8 miliar rupiah dan sisanya Rp 1,5 miliar untuk penukaran masyarakat" ucap Pimpro Ekspedisi Rupiah Berdaulat Kepri, Beny Rusyanto.
Uang yang didistribusikan ini terdiri dari semua pecahan mata uang. Sehingga uang lusuh maupun tidak layak edar dapat segera diganti dengan uang baru, yang layak digunakan untuk transaksi.
"Kami melakukan pelayanan secara retail maupun wholesale. Kalau secara retail langsung kepada masyarakat, jadi kami menarik uang-uang lusuh, uang-uang rusak dan menukarnya menjadi uang yang layak edar," jelasnya.
"Sementara secara wholesale, kami bekerja sama dengan bank yang ada di Singkep yakni BRK Syariah, BNI, BRI dan BPR, jadi kami menarik uang mereka dan mengganti dengan uang yang baru, tambahnya lagi.
Baca Juga
Di tempat yang sama Pjs Pimpinan BNI Dabo Singkep, Fauzi mengatakan BNI sendiri menukarkan uang sebesar Rp 920 juta. Jumlah ini merupakan keperluan untuk menyambut Lebaran.
"Kami menukarkan ini sebagai persiapan jelang Lebaran Idul Fitri. Jadi kami tukarkan dan nanti akan kami distribusikan juga untuk nasabah yang membutuhkan pecahan uang, program ini sangat membantu daripada kami harus menukarkan jauh jauh ke Batam," ucapnya.
Sementara itu salah satu masyarakat, Baharuddin mengaku sangat terbantu dengan program ini. Penyebabnya karena pria yang bekerja sebagai tukang ojek sekaligus penjual bensin ini banyak mendapatkan uang dalam keadaan lusuh saat melakukan jual beli.
"Iya uang saya tidak diterima, orang sini maunya uang baru semua, jadi mereka tolak uang saya, kalau bisa sering-seringlah BI itu kesini untuk tukar uang lusuh kita," harapnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri melepas KR Pattimura 371 di Pelabuhan Bintang 99, Batuampar, Batam, Jumat (4/10/2023).
Kapal ini membawa uang sebanyak Rp 12 miliar untuk diedarkan melalui kegiatan kas keliling di wilayah 3T (terdepan, terluar dan terpencil) di Kepulauan Riau.
Pulau-pulau yang masuk dalam jadwal singgah kapal tersebut yakni Pulau Tarempa di Kabupaten Anambas, Pulau Midai dan Subi Besar di Kabupaten Natuna, Pulau Tambelan Besar di Kabupaten Bintan, dan Pulau Singkep di Kabupaten Lingga.
“Masyarakat di ke-5 pulau tersebut dapat langsung menukarkan uang lusuh yang dimiliki dengan uang layak edar, termasuk uang tahun emisi terbaru. BI juga menerapkan metode penukaran wholesale kepada retailer, instansi pemerintah dan swasta, dan perbankan untuk memperkuat kecukupan uang di wilayah tujuan,” kata Kepala BI Perwakilan Kepri, Suryono.
Tujuan utama dari kegiatan kas keliling ini yakni untuk menjaga kedaulatan negara di wilayah perbatasan, seperti yang ada di Kepulauan Riau.
Dahulu di Kepulauan Riau, banyak masyarakat yang menggunakan mata uang Ringgit Malaysia sebagai alat transaksi. Hal tersebut memang sulit terhindarkan, karena posisinya dengan Malaysia begitu dekat.
Namun saat ini, penggunaan Ringgit sangat jauh berkurang, karena ketersediaan uang untuk wilayah perbatasan sudah sangat meningkat.
Untuk menjaga kedaulatan Rupiah itu, BI bersama pemerintah daerah, perbankan, serta lembaga memastikan pasokan Rupiah dalam jumlah yang cukup di berbagai wilayah.
Selain itu, pecahan rupiah juga akan diedarkan sesuai kebutuhan dan dalam kondisi layak edar atau berkualitas baik.
Selain mengedarkan uang baru, BI Perwakilan Kepri juga mengedukasi warga pulau dengan program bertajuk “Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah”. “Edukasi diharapkan dapat meningkatkan kecintaan masyarakat dengan mengenali, merawat, dan menjaga Rupiah; kebanggaan terhadap Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah dan simbol kedaulatan negara; serta pemahaman terhadap peran Rupiah dalam perekonomian,” katanya lagi.
Ekspedisi ini juga menjadi kesempatan bagi BI dalam mengendalikan inflasi di daerah tujuan. Bekerja sama dengan Bulog, BI juga menyalurkan kebutuhan pokok di pulau-pulau tujuan.
“Upaya pengendalian inflasi juga dilakukan dengan penguatan produksi tanaman pangan melalui penyaluran 2 ribu bibit cabai merah kepada petani di Lingga,” ungkapnya.