Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban Bunga Bank Raya (AGRO) Naik Imbas Kenaikan Beruntun Suku Bunga BI Sepanjang 2022

PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mengungkapkan dampak kenaikan suku bunga acuan BI merangsang meningkatnya beban bunga perseroan.
Karyawan beraktivitas di kantor cabang PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), Jakarta, Selasa (3/1/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas di kantor cabang PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), Jakarta, Selasa (3/1/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA -  PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mengungkapkan kenaikan beruntun tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate menjadi 5,5 persen sepanjang 2022 berdampak terhadap kinerja perseroan. 

Dalam laporan tahunan dan laporan keberlanjutan yang dibagikan perseroan, kenaikan suku bunga BI7DRR merangsang meningkatnya beban bunga perseroan.

"Kenaikan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo berdampak bagi Bank Raya yaitu meningkatnya Beban bunga seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo," jelas manajemen AGRO, dikutip Senin (6/3/2023).

Mengacu pada laporan keuangannya, AGRO diketahui mencatat beban bunga hingga kuartal IV/2022 sebesar Rp369,53 miliar. Apabila dilihat secara tahunan, angka tersebut justru berhasil ditekan sebesar 52,23 persen dari posisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp773,61 miliar.

Namun, bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, beban bunga AGRO naik 39,86 persen dari posisi pada kuartal III/2023 sebesar Rp264,2 miliar.

Di samping itu, pendapatan bunga pada kuartal IV/2023 juga tercatat mengalami penurunan sebesar 37,47 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,02 triliun dari posisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp1,64 triliun.

Alhasil, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) perseroan juga terkoreksi sebesar 24,4 persen menjadi Rp660,43 miliar dari posisi pada tahun sebelumnya Rp873,56 miliar.

Kendati demikian, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank berkode emiten AGRO ini yang naik dari 3,87 persen pada 2021, menjadi 4,56 persen pada 2022.

Kemudian, Rasio profitabilitas Bank Raya pun membaik. Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) Bank Raya meningkat dari -14,17 persen pada 2021, menjadi 0,85 persen pada 2022.

Sementara itu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) naik dari -95,44 persen pada 2021 menjadi 0,53 persen pada 2022.

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan capaian itu didapat Bank Raya karena menjalankan strategi bisnis yang berfokus pada perbaikan kualitas aset dan recovery. Bank Raya juga memberikan ruang untuk menajamkan fokus efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional serta peningkatan customer experience.

"Perseroan terus memprioritaskan profitabilitas secara berkesinambungan untuk mewujudkan misi kami memperkuat sinergi ekosistem BRI Group," katanya beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper