Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mencatatkan peningkatan porsi pembiayaan hijau pada 2022. Perseroan pun berkomitmen tak akan menyalurkan pembiayaan kepada nasabah yang berpotensi merusak lingkungan.
Bank digital besutan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ini mencatatkan porsi kredit berkelanjutan sebesar 31,5 persen terhadap total kredit keseluruhan. Porsi kredit berkelanjutan itu tumbuh pesat dari porsi tahun sebelumnya 19,5 persen.
Secara rinci, pembiayaan untuk kegiatan usaha dan/atau kegiatan berwawasan lingkungan di Bank Raya mencapai Rp844 Miliar. Kemudian, pembiayaan bangunan berwawasan lingkungan yang memenuhi standar atau sertifikat yang diakui secara nasional, regional atau internasional mencapai Rp77 Miliar. Sementara, kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp1,53 triliun.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan Bank Raya pun berkomitmen untuk tidak melakukan pembiayaan kepada usaha nasabah yang berpotensi merusak lingkungan. “Pemberian pembiayaan hijau menunjukkan kemampuan Bank Raya dalam mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola," katanya dalam siaran pers pada Kamis (23/2/2023).
Ida mengatakan perseroan akan terus memperkuat kemampuan manajemen risiko bank khususnya yang terkait dengan lingkungan hidup dan meningkatkan portofolio pembiayaan ramah lingkungan, seperti di bidang energi terbarukan serta efisiensi energi.
Bank Raya juga telah menjalankan praktik dan operasional perbankan yang ramah lingkungan. Hal ini tercermin dalam penghematan listrik sebesar 2 persen, penghematan kertas sebesar 18,58 persen, serta optimalisasi aplikasi Bank Raya melalui sekitar 700.000 pengguna dalam upaya efisiensi penggunaan ATM.
Baca Juga
Bank Raya belum melaporkan kinerja keuangannya secara penuh pada 2022. Namun, hingga kuartal III/2022, Bank Raya telah menyalurkan kredit Rp8,37 triliun, turun 42 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Selain itu, aset perseroan juga menyusut 37 persen secara tahunan atau dari posisi Rp20,53 triliun pada kuartal III/2021 menjadi Rp12,98 triliun pada kuartal III/2022.
Meski begitu, penyesuaian terhadap kredit dan aset turut membuat kualitas kredit bank membaik. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross yang berada di level 2,05 persen per September 2022, turun 256 basis poin secara tahunan.
Di sisi lain, Bank Raya berhasil meraup laba bersih sebesar Rp32,47 miliar pada kuartal III/2022, berbalik dari posisi rugi Rp1,83 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.