Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Life) mencatatkan penurunan pada total dana kelolaan sebesar 4,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp42,1 triliun pada kuartal IV/2022. Perolehan tersebut termasuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan/DPLK Allianz.
Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti menuturkan bahwa dana kelolaan perusahaan terkontraksi sebagai imbas dari sentimen negatif kondisi perekonomian global.
Made menyampaikan bahwa di tengah ketidakpastian yang terjadi secara global sepanjang 2022, kinerja fund unit-linked Allianz turut terdampak baik pada fund onshore maupun offshore. Pasalnya, berbagai penyesuaian pada pengelolaan fund dilakukan di kuartal III dan IV, sejalan dengan kondisi ekonomi yang terjadi.
“Walaupun demikian, kami senantiasa mengelola dana dengan prinsip kehati-hatian, menerapkan strategi sesuai dengan mandat masing-masing fund dan melakukan monitoring berkala terhadap kinerja fund, serta melakukan penyesuaian jika diperlukan untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar,” kata Made dalam keterangan tertulis, Rabu (8/3/2023).
Sepanjang 2022, Allianz Indonesia mengelola aset di 33 jenis fund. Adapun beberapa fund yang paling banyak dipilih oleh nasabah sepanjang 2022 antara lain Smartlink Equity Fund dengan dana kelolaan mencapai Rp9,2 triliun, diikuti dengan Smartlink Balanced Fund dengan dana kelolaan sebesar Rp1,8 triliun, dan Smartlink Fixed Income Fund dengan dana kelolaan senilai Rp1,6 triliun.
Selanjutnya, dalam mengelola fund dan menghadapi tantangan yang mengikuti kondisi pasar, Made menyatakan Allianz Indonesia menerapkan strategi dinamis dengan memperhatikan kondisi makro dan mikro ekonomi, serta pasar modal domestik maupun global.
“Dengan dinamisnya kondisi di pasar lokal maupun global, kami selalu mengimbau nasabah untuk melakukan tinjau ulang polis secara rutin,” ujarnya.
Langkah tersebut bertujuan untuk melihat kembali tujuan, jangka waktu, serta toleransi risiko atas investasi yang terdapat pada polis asuransi jiwa yang dimiliki nasabah.
Oleh sebab itu, sambung Made, pilihan investasi sesuai profil risiko, jangka waktu, dan alokasi aset yang tepat akan dapat membantu untuk memaksimalkan imbal hasil yang dapat dihasilkan oleh instrumen investasi yang dipilih.