Bisnis.com, JAKARTA - PT Penjaminan Kredit Daerah Provinsi Jawa Tengah (Jamkrida Jateng) membukukan imbal jasa penjaminan bruto Rp102,92 miliar sepanjang 2022. Jumlah ini tumbuh 6,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp96,22 miliar.
Saat IJP bruto tumbuh 6,96 persen, nilai IJP bersih melonjak 14,64 persen. Atau naik dari Rp45,69 miliar menjadi Rp52,38 miliar. Lonjakan ini seiring kemampuan perusahaan menurunkan IJP Co-guarantee atupun premi reasuransi dari Rp31,41 miliar menjadi Rp24,77 miliar.
Meski demikian, beban akuisisi tercatat mengalami kenaikan dari Rp19,11 miliar menjadi Rp25,75 miliar.
Dikutip dari laporan keuangan yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia, hari ini, Rabu (12/4/2023), jumlah aset yang dikumpulkan oleh Jamkrida Jateng mengalami pertumbuhan positif.
Adapun perseroan sepanjang 2022 memiliki total aset mencapai Rp407 miliar. Naik 9,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp367 miliar.
Meski demikian, jumlah liabilitas yang ditanggung mencapai Rp224 miliar atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp185 miliar. Dari sisi ekuitas mencapai Rp183 miliar atau naik tipis dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp181 miliar.
Baca Juga
Sedangkan untuk pos laba bersih, Jamkrida Jateng mencatatkan sebanyak Rp11,22 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan dari posisi 2021 yang mencapai Rp16 miliar.