Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Tembus Rp122 Miliar, Bos Avrist Ungkap Penopangnya

Perusahaan asuransi jiwa PT Avrist Assurance (Avrist) membukukan laba bersih senilai Rp122 miliar sepanjang 2022.
Perusahaan asuransi jiwa PT Avrist Assurance (Avrist) membukukan laba bersih senilai Rp122 miliar sepanjang 2022. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Perusahaan asuransi jiwa PT Avrist Assurance (Avrist) membukukan laba bersih senilai Rp122 miliar sepanjang 2022. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Avrist Assurance (Avrist) membukukan laba bersih senilai Rp122 miliar sepanjang 2022. Laba tersebut naik 8,75 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp112 miliar.

Presiden Direktur Avrist Assurance Simon Imanto mengatakan bahwa terdapat sejumlah komponen penopang laba perusahaan, salah satunya didukung oleh kanal bisnis yang meningkat, mulai dari agen sebesar 22 persen, partnership naik 68 persen, dan employee benefit sebesar 139 persen.

“Selain itu, untuk mendukung profit yang lebih baik adalah meningkatkan regular premium. Profit regular premium ini lebih besar daripada single premium,” kata Simon dalam media gathering Iftar Bersama dan paparan kinerja keuangan Avrist Assurance di Jakarta, Jumat (14/4/2023).

Selain itu, perolehan laba Avrist Assurance sepanjang 2022 juga berasal dari hasil investasi yang naik 23,16 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp491 miliar menjadi Rp604 miliar.

“Perusahaan juga mendukung biaya-biaya yang lebih efektif, kami mendukung biaya untuk pertumbuhan bisnis tapi tepat guna,” ujarnya.

Direktur Keuangan Avrist Assurance Ian Ferdinan menuturkan pengerek laba perusahaan juga salah satunya ditopang oleh total pendapatan yang naik 20,36 persen yoy dari Rp1,21 triliun menjadi Rp1,45 triliun pada 2022.

Perusahaan juga mencatatkan penurunan klaim kematian sebesar 24,26 yoy, turun dari Rp686 miliar pada kuartal IV/2021 menjadi Rp520 miliar pada kuartal IV/2022.

“Klaim juga mengalami perbaikan, turun 24,26 persen yoy, klaim kami ter-manage dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, rasio kesehatan perusahaan atau risk-based capital (RBC) berada di angka 576,71 persen pada 2022, atau berada lima kali lipat dari angka minimum yang ditetapkan regulator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper