Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan April pada besok, Selasa (18/4/2023).
Mengacu ada RDG Maret 2023, BI kala itu memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat 5,75 persen.
Keputusan tersebut mempertimbangkan perkiraan ekspektasi inflasi dan inflasi yang akan terus melanjutkan tren penurunan.
BI menilai, tingkat suku bunga acuan di 5,75 persen telah memadai untuk mengarahkan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 2-4 persen pada semester I/2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke sasaran 2-4 persen pada semester II/2023.
Untuk periode April ini, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan BI akan kembali mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,75 persen, dikarenakan ekspektasi inflasi cenderung menurun.
Selain itu, nilai tukar rupiah pada April 2023 cenderung terapresiasi di tengah volatilitas global yang masih tinggi.
Baca Juga
“Suku bunga saat ini masih konsisten untuk memastikan tren penurunan ekspektasi inflasi serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang mendukung momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya kepada Bisnis, Senin (17/4/2023).
Josua mengatakan, kondisi eksternal Indonesia juga masih cukup kuat, tercermin dari neraca perdagangan yang surplus sehingga berimplikasi pada potensi surplus neraca transaksi berjalan yang akan mendukung fundamental nilai tukar rupiah.
Di sisi lain, Josua menilai, The Fed yang berpeluang kembali menaikkan suku bunga acuannya pada rapat FOMC Mei mendatang, masih akan menjadi tantangan bagi perekonomian Indonesia.
Namun demikian, faktor fundamental ekonomi Indonesia yang solid serta ekspektasi inflasi dan stabilitas rupiah yang terjaga menurunya akan tetap mendukung terciptanya stabilitas perekonomian.