Bisnis.com, JAKARTA — Grup Modalku, salah satu platform pendanaan digital untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara, telah menyalurkan pendanaan sebesar lebih dari US$3 miliar atau sekitar Rp45 triliun (asumsi kurs Rp15.037) kepada lebih dari 5,1 juta transaksi pendanaan UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya menuturkan bahwa hingga saat ini lebih dari 100.000 UMKM di lima negara telah memperoleh akses pendanaan untuk mengembangkan bisnisnya.
Reynold mengatakan Modalku berkomitmen untuk memberdayakan UMKM di Asia Tenggara, salah satunya perusahaan telah meraih pendanaan Seri C+ hingga meningkatkan penyaluran pendanaan di Thailand dan Vietnam.
Di samping itu, lanjut Reynold, Modalku juga memperdalam proposisi pendanaan lokal, menerima fasilitas kredit pertama kami dari bank global komersil HSBC senilai US$50 juta atau sekitar Rp737 miliar, memasuki industri pembayaran bersama CardUp, hingga melakukan co-investment dengan Bank Index. Itu dilakukan karena kebutuhan UMKM terus berkembang selain pendanaan.
“Meskipun banyak tantangan makro di tahun ini, kami tetap optimis untuk terus tumbuh secara berkelanjutan, seperti yang kami lakukan saat pandemi Covid-19,” kata Reynold dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4/2023).
Lebih lanjut, Reynold mengatakan Grup Modalku terus konsisten mendukung UMKM yang kurang terlayani melalui berbagai fasilitas pendanaan jangka pendek yang ditawarkan dengan tetap menjaga tingkat default grup di bawah 2 persen.
Baca Juga
“Sebagai komitmen dalam memberdayakan UMKM, Grup Modalku mulai menawarkan solusi selain pendanaan, seperti payments atau pembayaran dan collect payment yang dapat digunakan UMKM untuk menerima pembayaran dari pelanggan mereka,” ujarnya.
Sejak menjalankan bisnis pembayarannya, Grup Modalku mencatat pertumbuhan pada nilai transaksi bruto (GTV) dari tahun ke tahun sebesar tiga kali lipat pada produk Elevate di Singapura dan Malaysia serta melalui integrasinya pada CardUp sebagai solusi layanan pembayaran di tahun 2022.
“Kami akan terus sigap dalam berinovasi dan menjawab tantangan yang dialami para UMKM secara optimal dengan meningkatkan akses pendanaan, pembayaran serta layanan keuangan lainnya,” tandasnya.