Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) mencatatkan peningkatan transaksi melalui platform perbankan digital M2U tumbuh sebesar 16,1 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal I/2023 menjadi 4,8 juta transaksi dari 4,1 juta lebih transaksi pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Presiden Komisaris Maybank Indonesia Dato' Khairussaleh Ramli mengatakan bahwa Maybanl akan memanfaatkan akselerasi digital guna mendorong kinerja bank ke depan.
“Melalui akselerasi digital, peningkatan fokus bisnis terhadap kebutuhan nasabah [customer centricity], mengedepankan fokus pasar regional, dan pertumbuhan bisnis perbankan Syariah serta aspek keberlanjutan Bank, diharapkan dapat mendorong kinerja Maybank Indonesia ke depannya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (29/4/2023).
Di samping itu, BNII juga mencatatkan nilai transaksi platform digital M2U tumbuh 22,1 persen menjadi Rp26,77 triliun dari Rp21,93 triliun tahun lalu.
Lebih lanjut, total nasabah on board melalui M2U tumbuh 33 persen menjadi lebih dari satu juta nasabah dan sebesar 56 persen dari total nasabah CFS Bank merupakan nasabah yang melakukan on boarding melalui platform digital M2U.
Alhasil, pertumbuhan transaksi dan akuisisi nasabah yang signifikan melalui M2U turut berkontribusi pada peningkatan digital retail funding Bank sebesar 23,1 persen mencapai Rp6,39 triliun.
Baca Juga
Kemudian, transaksi melalui M2E untuk nasabah korporasi tercatat naik 4,6 persen menjadi lebih dari satu juta transaksi pada kuartal pertama 2023. Nilai transaksi M2E tercatat sebesar Rp181,92 triliun, tumbuh 1,4 persen dari Rp179,42 triliun tahun lalu. Pertumbuhan akuisisi nasabah maupun nilai transaksi perbankan yang tercatat melalui M2E telah berkontribusi pada peningkatan pendanaan korporasi sebesar 13,5 persen menjadi Rp25,95 triliun.
“Maybank Indonesia merupakan bagian penting dari program transformasi yang tercakup pada strategi M25+, di mana melalui penerapan Strategic Program 7 yang ditujukan untuk peningkatan bisnis Maybank di Indonesia dan sebagaimana SP lainnya, diharapkan dapat memberi dampak langsung kepada peningkatan kinerja bisnis dan operasional, serta kapabilitas Bank.” pungkas Khairussaleh.