Bisnis.com, JAKARTA — Emiten asuransi umum PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) atau Lippo Insurance mencatatkan penurunan kinerja selama kuartal I/2023. Perusahaan tercatat mengalami penurunan laba 31,20 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Perusahaan yang resmi dicaplok oleh Hanwha Life pada awal 2023 ini membukukan laba tahun berjalan senilai Rp21,4 miliar, turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan menoreh laba Rp31,1 miliar.
Secara terperinci, jumlah beban yang meningkat memicu penurunan kinerja LPGI selama tiga bulan pertama 2023. Beban yang harus ditanggung LPGI meningkat 138,49 persen yoy dari Rp400,87 miliar menjadi Rp956,03 miliar.
Beban tersebut dikontribusikan oleh pos klaim bruto LPGI yang naik 129,99 persen yoy menjadi Rp955,33 miliar, dari semula Rp415,37 pada kuartal I/2022.
Beban usaha Lippo Insurance juga naik 2,27 persen yoy dari Rp50,45 miliar pada 31 Maret 2022 menjadi Rp51,60 miliar pada 31 Maret 2023.
Saham LPGI yang mayoritas digenggam PT Hanwha Life Insurance Indonesia dengan porsi 47,69 persen itu memiliki rasio pencapaian solvabilitas atau risk-based capital (RBC) sebesar 204 persen per 31 Maret 2023. RBC perusahaan membaik jika dibandingkan dengan posisi akhir 2022 dengan angka 182 persen.
Baca Juga
Sepanjang tiga bulan pertama 2023, total aset LPGI tercatat naik 7,74 persen secara ytd menjadi Rp3,15 triliun, dari Rp2,93 triliun per 31 Desember 2022
Rinciannya, total liabilitas LPGI naik 4,73 persen ytd menjadi Rp2,30 triliun per 31 Maret 2023, dari Rp2,2 triliun di akhir 2022. Sementara itu, total ekuitas Lippo Insurance bertambah menjadi Rp852,92 miliar atau naik 16,82 persen ytd dari sebelumnya bernilai Rp730,14 miliar.