Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat The Fed Nilai Suku Bunga Perlu Dinaikkan Dua Kali Lagi Tahun Ini

Presiden Bank Sentral AS atau The Fed, James Bullard menilai perlu menaikkan suku bunga dua kali lagi pada tahun ini untuk menekan laju inflasi
Pejabat The Fed Nilai Suku Bunga Perlu Dinaikkan Dua Kali Lagi Tahun Ini. Logo Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Selasa (23/8/2022). Bloomberg/Graeme Sloan
Pejabat The Fed Nilai Suku Bunga Perlu Dinaikkan Dua Kali Lagi Tahun Ini. Logo Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Selasa (23/8/2022). Bloomberg/Graeme Sloan

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, James Bullard menilai perlu menaikkan suku bunga dua kali lagi pada tahun ini untuk menekan laju inflasi. 

"Saya pikir kita akan harus meningkatkan tingkat suku bunga untuk menekan inflasi dengan cukup kuat dan mengembalikan inflasi ke target tepat waktu," ujarnya dikutip dari Bloomberg, Senin (22/5/2023). 

Bullard mengatakan kepada forum keuangan American Gas Association bahwa dirinya berpikir akan ada dua kali kenaikan suku bunga pada tahun ini walaupun belum pasti. Namun, dia menganjurkan untuk melakukan kenaikan suku bunga lebih awal daripada terlambat. 

Sebelumnya diketahui bahwa The Fed telah menaikkan suku bunga acuan ke kisaran 5-5,25 persen, yakni level tertinggi sejak 2007.

Para pejabat pada Maret lalu memroyeksikan suku bunga mencapai puncaknya sebesar 5,1 persen. Proyeksi ini akan diperbarui di pertemuan pada Juni. 

Menanggapi hal itu, Bullard mengatakan proyeksi Maret didasarkan pada ekonomi AS yang tidak tumbuh dengan penurunan inflasi yang cepat. Padahal, pertumbuhan sebenarnya cukup kuat dan tekanan harga tidak mereda dengan cepat seperti yang diharapkan. 

Hal tersebutlah membuat Bullard berpendapat bahwa komite perlu menaikkan suku bunga. Dengan tingkat pengangguran saat ini terendah sejak 1970-an, Bullard mengatakan bahwa kini adalah waktu yang tepat untuk bertindak. 

"Selama pasar tenaga kerja begitu baik, saat ini adalah waktu yang tepat untuk melawan inflasi, mengembalikannya ke target," katanya, menekankan untuk segera mengatasi permasalahan ini dan jangan mengulangi seperti pada 1970-an. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper